REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dalam mengantisipasi potensi konflik terhadap isu keberagaman agama, keberadaan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) memiliki peranan penting. DKM dinilai mampu membina umat agar tidak terpengaruh hal-hal yang dapat menggerogoti keimanan umat Muslim.
Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman mengatakan, DKM dapat melakukannya dengan memberikan pencerahan kepada umat Islam di sekitarnya. Baik melalui kegiatan ceramah dan aktivitas religi lain.
"Guna memakmurkan masjid dalam rangka memaksimalkan pencerahan, pengurus DKM diharapkan bisa menerapkan konsep dan konteks memperkuat keimanan. Serta, ikatan Ukhuwah Islamiyah seperti yang ada dalam Alquran dan al sunnah," ujarnya saat membuka Seminar Manajemen Masjid di Taman Cimanggu, Bogor, Ahad (19/11).
Di samping itu, DKM harus mampu menunjang dalam melahirkan jamaah yang dibekali kepemimpinan dengan menjadikan masjid sebagai basisnya. Memakmurkan masjid dengan kekinian bisa menjadi sumber kekuatan dalam penyebaran informasi dan dakwah, di mana implementasinya tidak selalu di masjid, ucap Usmar.
Ketua Dewan Dakwah Kota Bogor Ustadz Abdul Halim menegaskan, masjid merupakan ujung tombak dan garda terdepan dalam mengurus urusan umat muslim. "Masjid adalah rumah Allah, jangan pernah ada niat pribadi dalam mengurus masjid. Masjid adalah ujung tombak Amar Maruf Nahi Mungkar," katanya.
Abdul berharap, DKM-DKM di Kota Bogor memiliki visi terdepan untuk memadukan kebersamaan dalam dakwah dan sebagai perekat Ukhuwah Islamiyah.
Sementara itu, Ketua DKM Darussalam H Arjuna Wiwaha menyampaikan, kegiatan Seminar Manajemen Masjid merupakan salah satu acara rutin DKM Darussalam Taman Cimanggu. Selain menambah wawasan, seminar bertujuan menjalin dan memperkuat silaturahmi bagi seluruh pengurus DKM masjid di Kota Bogor.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
