Kamis 09 Nov 2017 14:07 WIB

Ulama Garda Terdepan Sampaikan Cinta Tanah Air

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Gedung Majelis Ulama Indonesia, ilustrasi
Gedung Majelis Ulama Indonesia, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Tengah, KH Fadholan Musyafa' mengungkapkan bahwa dengan berpegang pada Aswaja maka NKRI akan tetap terjaga. Hal ini disampaikan dalam kegiatan Lokakarya Da'i Aswaja Bela Negara kerjasama Pesantren Al-Hikam dan Kemenhan di Sleman, Yogyakarta, Rabu (8/11).

Menurutnya, dalam dakwahnya para da'i dan ulama diharapkan untuk selalu menjunjung tinggi pada nilai kebangsaan dan cinta tanah air. Karena, menurut dia, para ulama merupakan garda terdepan untuk mengajak umat lebih mencintai tanah air.

"Para ulama ini adalah garda terdepan dalam menyampaikan nilai-nilai cinta tanah air dan bela Negara," ujarnya dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika.co.id.

Ia mengatakan, para ulama di seluruh negeri bisa menyampaikan ke masyarakat untuk selalu menjaga NKRI dan mengedapankan ajaran Islam sebagai rahmat bagi alam semesta alam. "Melalui dakwah yang disampaikan di masyarakat dan umat, mereka mengajak menjaga keutuhan NKRI. Tentunya, dengan nilai Aswaja dan mengedepankan Islam rahmatan lil alamin," ucapnya.

Sementara, salah satu penyelenggara kegiatan Lokakarya Da'i Aswaja Bela Negara dari Pesantren Al-Hikam Depok, Ustadz Sofiuddin menjelaskan bahwa tantangan dan permasalahan yang dihadapi umat saat ini semakin beragam, ssperti narkoba, radikalisme, korupsi dan lainnya. Karena itu, lanjut dia, perlu dirumuskan modul Dakwah Aswaja Bela Negara dan membuat sasaran objek dakwah yang lebih luas dan kekinian.

"Tidak bisa dipungkiri sosial media sebagai fenomena baru di masyarakat. Untuk itu, hasil pertemuan di Yogyakarta sebagai panduan modul yang bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara," kata penulis buku Pemikiran dan Perjuangan KH. Hasyim Muzadi ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement