Jumat 03 Nov 2017 18:27 WIB

Kawasan Perbatasan Rawan Pendangkalan Akidah

UIN Ar-Raniry Banda Aceh menggelar hasil penelitian Dinas Syariat Islam (DSI)  Aceh.
Foto: Dok UIN Ar-Raniry
UIN Ar-Raniry Banda Aceh menggelar hasil penelitian Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Dinas Syariat Islam (DSI) Provinsi Aceh bekerja sama dengan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry menggelar seminar hasil penelitian tentang strategi dakwah Islamiyah, terkait pembinaan masyarakat di perbatasan.  Kegiatan tersebut berlangsung di Aula gedung Rektorat UIN Ar-Raniry Darussalam, Banda Aceh, Kamis (2/11).

Kepala DSI Aceh Dr H  Munawar A Jalil MA, diwakili oleh kepala UPTD Penyuluhan Agama Islam  Nasruddin Ibrahim  MA dalam sambutannya pada pembukaan seminar tersebut mengatakan, pembinaan akidah bagi masyarakat di perbatasan menjadi fokus utama. “Hal itu karena kawasan tersebut rawan terjadi pendangkalan akidah dan peredaran narkoba serta pengaruh budaya yang dapat merusakkan moralitas generasi muda Aceh,” kata Nasruddin Ibrahim dalam rilis UIN Ar-Raniry yang diterima Republika.co.id, Kamis (2/11).

Nasruddin menegaskan, DSI Aceh berkomitmen untuk terus melakukan pembinaan akidah umat. Sebab, ini amanah Undang-undang nomor 18 tahun 2001 tentang pelaksanaan syariat Islam di Aceh dan diperkuat dengan Qanun Aceh nomor 44 tahun 2009 tentang pembinaan ibadah, akidah, dan akhlak.

Karena itu, kata Nasruddin,   tugas pokok tentang pembinaan akidah umat menjadi fokus utama yang harus dilakukan oleh DSI Aceh. Selain itu, perlu terus melakukan kajian dan pembedahan untuk mencari format serta metode pembinaan yang mudah diterima oleh masyarakat Aceh, khususnya wilayah perbatasan.

“Berbagai problematika terjadi di lapangan yang dihadapi oleh para juru dakwah dalam melakukan pembinaan terhadap masyarakat pinggiran. Karena itu kajian dakwah Islamiyah perlu dilakukan guna meningkatkan kemampuan para juru dakwah dalam melakukan pembinaan akidah umat,” ujar Nasruddin.

Dekan FDK UIN Ar-Raniry, Dr Kusmawati Hatta  MPd mengatakan, kerja sama ini bentuk keseriusan Pemprov  Aceh dalam pelaksanaan syariat Islam di Aceh. “Pemprov Aceh telah melakukan berbagai upaya untuk melaksanakan implementasi amanah undang-undang yang berkaitan dengan pelaksanaan syariat Islam di Aceh, khususnya yang membidangi pembinaan ibadah, aqidah dan akhlak,” kata Kusmawati.

Kusmawati menambahkan, program strategi dakwah Islamiyah ini sebagai bentuk kepedulian akademisi terhadap pelaksanaan syariat Islam di Aceh.  “Dalam penelitian yang dilakukan selama enam bulan di tiga zona yakni Aceh Tenggara, Aceh Singkil dan Aceh Tamiang terdapat banyak persoalan yang terjadi di lapangan. Karena itu kami merekomendasikan teknis pembinaan yang efektif agar penerapan syariat Islam lebih baik khususnya wilayah perbatasan yang cukup rawan terjadi pendangkalan akidah dan bahaya narkoba,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement