Rabu 01 Nov 2017 16:30 WIB

Tujuan Hidup

Rep: mgrol98/berbagai sumber/ Red: Agung Sasongko
Skenario Kehidupan (ilustrasi)
Foto: marcandangel.com
Skenario Kehidupan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manusia hidup di dunia tidaklah selamanya. Dunia hanyalah tempat sementara dari perjalanan seorang manusia. Adalah akhirat, tempat di mana tujuan akhir manusia.

Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan dunia ini lengkap dengan isinya, kekayaan, kenikmatan, dan keindahan bagi umatNya. Semua yang Allah ciptakan bukan tanpa alasan. Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan dunia ini sebagai pengingat bagi manusia atas kebesaranNya.

“Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al Mulk: 15).

Dan Allah subhanhau wa ta’ala menciptakan akhirat yaitu surga sebgai balasan bagi orang yang pantas mendapatkanya jauh lebih indah dari apa yang ada di dunia. Dengan segala kenikmatan yang tidak berujung, dan kekal di dalamnya.

“Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Al A’la: 17)

Oleh karena itu, sebaik-baiknya seorang hamba Allah subhanhau wa ta ‘ala adalah dia yang mendambakan akhirat. Mengharapkan kenikmatan apa yang akan didapatkan nanti atas apa yang telah diperjuangkan di dunia.

“Barang siapa yang akhirat menjadi harapannya, Allah subhanhau wa ta’ala akan menjadikan rasa cukup di dalam hatinya serta mempersatukannya, dan dunia akan datang kepadanya dalam keadaan patuh dan hina. Tetapi siapa yang dunia menjadi harapannya. Allah subhanahu wa ta’ala akan menjadikan kefakiran berada di depan mata serta mencerai beraikannya, dan dunia tidak akandatang kepadanya kecuali sekedar apa yang telah ditetapkan baginya” (HR. Tirmidzi).

Tetapi saat ini banyak orang yang menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya. Mereka bekerja sangat keras demi mendapatkan kenikmatan dunia semata, dan melupakan kenikmatan akhirat. Melakukan semua yang dapat mereka raih tanpa melihat apa dibelakangnya.

Maka hal yang terbaik adalah seimbang diantara keduanya. Di dunia kita bekerja keras tanpa melupakan pentingnya akhirat. Yang mana semua yang dilakukan didunia adalah untuk mendapatkan ridhaNya di akhirat nanti.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement