Jumat 20 Oct 2017 14:53 WIB

Kuasai Market, Lalu Pasang Label Halal

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Esthi Maharani
Karyawan menata produk fasion muslim yang di pamerakan pada The 2nd Indonesia Internasional Halal Lifestyle Expo & Conference (INHALEC) di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (19/10).
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan menata produk fasion muslim yang di pamerakan pada The 2nd Indonesia Internasional Halal Lifestyle Expo & Conference (INHALEC) di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (19/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Founder Markplus Indonesia Hermawan Kartajaya mengatakan, umat Muslim perlu menguasai pasar sebelum memberi label halal. "Saat dalam proses menguasai pasar, pasti industri itu akan melalui tahap-tahap yang baik hingga sampai pada titik puncak. Setelah di puncak, baru beri label halal," ujar Hermawan dalam keynote-nya di International Halal Lifestyle Expo dan Conference (Inhalec) Balai Kartini, Kamis (19/10).

Hal yang sama juga berlaku untuk sektor ekonomi lain yang hendak diberi label halal. Contohnya wisata halal, maka pakem-pakem wisata harus diterapkan lalu diberikan label halal. Jangan sampai, lanjutnya, pelabelan halal tak dibarengi dengan kualitas.

Ia pun mencontohkan Korea Selatan yang mulai memberikan perhatian serius pada wisata halal. Ia menyakini Korea Selatan akan mudah memberikan label halal pada sektor wisatanya karena dasar wisatanya sudah terbentuk.

"Tinggal dibuat saja wisata halalnya, pasti akan langsung diminati. Orang Indonesia Muslim maupun non-Muslim pasti senang kalau ke Korea," ujar dia.

Di Indonesia, ia mencontohkan Wardah yang tak sekadar halal, tapi berkualitas. "Sudah ada inovasi dan sainsnya," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement