Senin 02 Oct 2017 08:07 WIB

Menebar Manfaat di Gebyar Zakat Hebat Lazis UII

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
Universitas Islam Indonesia
Foto: ahsanology.com
Universitas Islam Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Lazis Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia menggelar peluncuran program-program manfaat bertajuk Gebyar Zakat Hebat Zuper Manfaat. Kegiatan diisi pendistribusian Beasisa Prestasi, Gerobak Barokah dan Wisuda Kursus Barber.

Ketua Lazis UII, Sularno mengatakan, program-program dan pendistribusian yang dilakukan merupakan wujud keberagaman warga UII. Dalam sambutannya, ia menekankan tahun demi tahun telah terjadi peningkatan kualitas kinerja dan sumbangsih yang sangat signifikan dari berbagai aspeknya.

"Tahun 2016 saja, kita telah menyalurkan atau mendistribusikan zakat, infaq dan sodaqoh dari internal dan eksternal tidak kurang dua miliar," kata Sularno," Ahad (1/10).

Ia mengingatkan, lembaga ini sendiri pertama dirintis mantan Rektor UII Zaini Dahlan yang kala itu Wakil Rektornya merupakan Mahfud MD. Sejak itu, lembaga ini melestarikan pemotongan zakat dua setengah persen dari tiap karyawan, dosen dan semua elemen kampus.

Inovasi pendistribusian terus dilakukan melalui program-program yang tidak lain tujuannya menebarkan manfaat kepada masyarakat, terutama mustadafin. Kali ini, terdapat tiga program yang telah dijalankan seperti Beasiswa Prestasi, Gerobak Barokah dan Kursus Barber Binar.

Untuk Beasiswa Prestasi, zakat disalurkan dalam bentuk beasiswa kepada siswa dan siswi kaum dhuafa yang berprestasi di DI Yogyakarta mulai SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MK. Total dana yang disalurkan Lazis UII melalui program ini sebesar 206.850.000.

Beasiswa 500 ribu per semester kepada 69 siswa SD/MI, 650 ribu per semester untuk siswa SMP/MTs dan 750 ribu per semester untuk SMA/SMK/MA. Ada pula pembinaan bagi orang tua siswa lewat Beranda Keluarga tiap dua bulan sekali, yaitu pelatihan parenting secara Islami, kerjasama Fakultas Psikologi UII.

Untuk Gerobak Barokah, merupakan kelanjutan kesuksesan program Angkringan Barokah yang dimodifikasi agar jenis usaha yang ingin dijalankan tidak cuma angkringan. Bagi yang lolos kualifikasi, diberikan gerobak usaha sesuai jenis usahany, modal awal 300 ribu, pembinaan dan akan ada pengawasan.

"Yang jadi fokus kita memang orang-orang kecil," ujar Sularno.

Terakhir, ada Kursus Barber atau potong rambut pria bertajuk Binar, yang sudah memasuki angkatan ketiga seperti Gerobak Barokah. Diikuti 15 peserta di angkatan pertama dan 23 peserta di angkatan kedua, Kursus Barber kali ini meloloskan 9 peserta.

Lewat pelatihan yang dilakukan dalam 15 pertemuan, mereka diberikan modal usaha berupa peralatan barber yang dapat digunakan untuk membuka usahanya sendiri. Rofiq Irwan, salah satu peserta Kursus Barber mengaku senang, bisa mengikuti pelatihan dan berharap dapat menjalankan usahanya dengan baik.

"Kita sepakat jadi model masing-masing, dan setelah dasar-dasarnya diajarin baru model-model dari luar, semoga setelah ini bisa sukses," kata Rifiq.

Direktur BPR Syariah UII, Khabib Soleh berharap, dana-dana yang terkumpul bisa bergulir lewat setidaknya tiga program yang dimiliki Lazis UII. Biar, dana-dana dari masyarakat itu dapat bergulir lagi untuk pemanfaatan yang lebih baik kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Semoga yang dulu muzaki setelah mengikuti program-program yang ada lambat laun menjadi muzaki," ujar Khabib.

Pemberian Peasiswa Prestasi, Gerobah Barokah dan Wisuda Kursus Barber Binar sendiri dilakukan Ketua Lazis Sularno, Bowo dari Yayasan Badan Wakaf UII dan Direktur BPR Syariah UII Khabib Soleh. Selain didengarkan kalam-kalam ilahi, terdapat hiburan band bernuansa nasyid dari Senasyid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement