Senin 02 Oct 2017 15:26 WIB

Melalui Pengajian, Fatayat Gencarkan Pemahaman Stunting

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Ketua Umum Fatayat NU Anggia Ermarini saat Peringatan Hari Anak Nasional 2017.
Ketua Umum Fatayat NU Anggia Ermarini saat Peringatan Hari Anak Nasional 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi perempuan bagian dari Ormas Nahdlatul Ulama(NU), Fatayat NU telah menggelar kegiatan Semiloka Barisan Nasional (Barnas) Fatayat NU Cegah Stunting di Jakarta, Rabu (27/9). Hasil Semiloka yang digelar selama tiga hari ini, Fatayat NU ke depannya akan memberikan pemahaman lebih gencar terkait masalah stunting atau masalah kurang gizi kronis.

Ketua Umum Fatayat NU, Anggia Ermarini mengatakan, anggota Fatayat NU dari berbagai provinsi yang ikut dalam kegiatan tersebut selanjutnya akan bekerjasama dengan beberapa pihak, seperti Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi dan DPRD. Selain itu, ustazah-ustazah di Fatayat NU akanturut memberikan pemahaman kepada umat, khususnya di daerah yang rentanmengalami stunting.

Dari jaringan tokoh agama atau ustazah itu mereka akan memanfaatkanuntuk menyebarkan pesan-pesan kunci untuk stunting ini. Jadi, misalnya lewat punyapengajian yang digelar Fatayat NU tiap minggu, ujarnya saat dihubungi republika.co.id, Senin (2/10).

Bahkan, lanjut dia, nantinya pencegahan kekurangan gizi anak ini bisa juga diselipkan di pengajian bulanan Fatayat NU yang biasanya diikuti oleh ribuan masyarakat. Dari situlah kelompok-kelompok kecil di jamaah di masjid taklim mereka dipakaiuntuk menyebarkan pesan-pesan kunci stanting itu,ucapnya.

Namun, tambah dia, sebelum para ustazah di Fatayat NUmemberikan pemahaman terkait stunting, nantinya akan terlebih dahulu diberikanpembekalan oleh Dinas Kesehatan setempat, sehingga saat menjelaskan kepadamasyarakat tidak menjadi keliru.

"Itu sejauh ini yang bisa kita lakukan. Tapi itu menurut sayaitu sudah cukup untuk bisa memberikan penyadaran terhadap masyarakat yang lebih luas," kata perempuan berkacamata ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement