Selasa 29 Aug 2017 07:39 WIB

DSM Bali Rencana Salurkan Kurban ke Pulau Sapekan dan Gaza

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andi Nur Aminah
 Hewan Kurban yang dijajankan untuk di jual (ilustrasi)
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Hewan Kurban yang dijajankan untuk di jual (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Lembaga Amil Zakat (LAZ) Dompet Sosial Madani (DSM) Bali berencana kembali menyalurkan daging Qurban ke pelosok Bali dan Nusa Tenggara, serta sejumlah wilayah terpencil di dalam dan luar negeri. Pimpinan DSM Bali, Andy Krisna mengatakan tahun ini ada daerah baru penyaluran qurban, yaitu Pulau Sapeken dan Gaza, Palestina.

"Penyaluran qurban ke pelosok Bali memiliki kriteria tertentu. Kami fokus di daerah yang benar-benar membutuhkan," kata Andy, Selasa (29/8).

Empat kriteria daerah prioritas penyaluran qurban DSM Bali adalah daerah penampungan pengungsi akibat korban bencana alam. Seperti banjir, kekeringan, gempa bumi, kerusuhan, dan tragedi sosial lainnya. Kedua, daerah dengan pendapatan per kapita penduduk di bawah garis kemiskinan.

Ketiga, daerah yang mayoritas penduduknya Muslim tetapi karena desakan ekonomi membuat akidahnya mudah berpaling. Keempat, daerah yang masyarakatnya tidak pernah atau jarang mendapat daging qurban.

Kriteria daerah biasa yang mendapat penyaluran kurban adalah panti jompo yang mengurusi orang tua yang sudah tidak memiliki keluarga. Kedua, panti asuhan yang memelihara anak-anak yatim piatu dan putus sekolah akibat tidak mempunyai biaya.

Ketiga, masjid, pesantren, majelis taklim di daerah miskin yang kesulitan mendapatkan bantuan daging kurban karena umumnya ekonomi masyarakatnya kurang mampu. Pulau Sapeken merupakan pulau yang terletak di ujung timur Pulau Madura. Sapeken merupakan nama kecamatan yang di dalamnya termasuk 20 pulau kecil terdiri atas 13 desa, di antaranya Pulau Saur dan Pulau Saebus.

Ada satu desa yang masyarakatnya terbilang jarang sekali memakan daging sebab tak adanya daging kiloan yang di jual layaknya di perkotaan. Masyarakat hanya mengandalkan aktivitas memancing dan menjaring ikan untuk lauk pauk sehari-hari. Pulau Saur dan Saibus ini pun belum dialiri listrik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement