Jumat 21 Jul 2017 10:10 WIB

Gatot: Ulama yang Bicara Ubah Ideologi Negara, Disusupi

Rep: Santi Sopia/ Red: Agus Yulianto
Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
Foto: ROL/Abdul Kodir
Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal TNI Gatot Nurmantyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyebut ideologi negara Indonesia sudah final. Para pejuang kemerdekaan telah merumuskan ideologi negara adalah Pancasila dan itu sudah final, tidak boleh diubah lagi.

"Kita yang hidup sekarang bukan perebut atau pejuang kemerdekaan tetapi penikmat kemerdekaan, oleh sebab itu kita harus menjaga, mempertahankan dan mengisinya dengan pembangunan," kata Gatot di Jakarta melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (21/7).

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan, bangsa lain pasti sangat berkepentingan untuk melemahkan dan menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mereka tahu bahwa Indonesia tidak bisa dihancurkan dengan kekuatan militer melainkan dengan cara adu domba seperti yang dilakukan penjajah zaman dahulu.

"Kalau ada pihak-pihak dengan menggunakan simbol-simbol ulama yang berbicara untuk mengubah ideologi negara dengan ideologi lain, dia pasti orang-orang yang sudah disusupi dari luar dan dibayar untuk merusak atau memecah belah bangsa Indonesia,” tegas Panglima TNI.

Panglima TNI mengatakan, tidak mungkin seorang ulama berpikiran dan ingin merubah Pancasila sebagai ideologi negara. Karena kemerdekaan NKRI ini, kata dia, direbut oleh seluruh komponen bangsa Indonesia termasuk para ulama, kiai dan santri. Begitu juga Pancasila dirumuskan dengan nilai-nilai Ketuhanan yang sudah disepakati oleh para pemuka agama pada awal kemerdekaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement