Rabu 26 Apr 2017 21:35 WIB

Deddy Mizwar Buka Olimpiade Quran, Seni dan Teknologi

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Tarian kolosal dari berbagai daerah dipentaskan pembukaan International Olympiad of Alquran, Art and Technology (OLYQ) 3 di SOR Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/4). Sebanyak 3.990 ribu pelajar SD hingga SMA dari Indonesia, Malaysia dan Thailand mengikuti olimpiade internasional dengan 17 perlombaan guna lebih mengenalkan Alquran, seni dan teknologi.
Foto: Fahrul Jayadiputra/Antara
Tarian kolosal dari berbagai daerah dipentaskan pembukaan International Olympiad of Alquran, Art and Technology (OLYQ) 3 di SOR Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/4). Sebanyak 3.990 ribu pelajar SD hingga SMA dari Indonesia, Malaysia dan Thailand mengikuti olimpiade internasional dengan 17 perlombaan guna lebih mengenalkan Alquran, seni dan teknologi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar membuka Olimpiade International Quran, Seni, dan Teknologi yang digelar oleh Pengurus Pusat Muhammadiyah. International The Olympiad of Quran, Art, and Technology 2017 ke-3 ini digelar di SOR Arcamanik, Kota Bandung, Rabu (26/4).

Deddy menyambut baik Olimpiade yang diikuti 3.560 peserta dari seluruh Indonesia dan Malaysia ini. Hal ini sebagai sarana strategis untuk menciptakan generasi atau Sumber Daya Manusia berkualitas. Apalgai saat ini telah memasuki era persaingan global, seperti Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

"Kita membutuhkan generasi muda yang berakhlak Al-Quran. Mengingat begitu besar ancaman-ancaman ke depan buat bangsa ini. Antara lain narkoba, seks bebas, pornografi, LGBT, dan lain-lain sebagainya," kata Deddy.

Menurut pria yang juga akrab disapa Demiz ini, tanpa kekuatan iman dan taqwa akan mustahil kita bisa menghadapi ancaman-ancaman tersebut. Terlebih dengan era teknologi atau digital saat ini kita tidak bisa mengawasi anak-anak selama 24 jam sehari.

"Demikian deras arus informasi yang tidak bisa kita tahan masuk ke ruang-ruang pribadi kita saat ini," ucap Demiz.

Demiz juga menelaskan ajang Olimpiade ini sebagai sarana kreativitas untuk mengolah cita rasa kesenian generasi muda. Saat ini, kita memasuki era gelombang ekokomi keempat, yakni era ekonomi kreatif. Untuk itu, momentum ini sangat penting untuk mengembangkan sisi kreatifitas yang bisa berdampak pada perkembangan dunia pariwisata berbasis budaya.

"Apalagi kita (Jawa Barat) punya begitu banyak nilai-nilai budaya yang bisa dikembangkan. Karena kepariwisataan saat ini tidak hanya berbasis alam tapi juga berbasis industri kultural, industri budaya," papar Demiz.

Ada banyak cabang yang dilombakan pada olimpiade ini, diantaranya: Tilawah Quran, Tartil Quran, Kaligrafi, Lagu Islami, Pidato Bahasa Inggris dan Bahasa Arab, Robotik, Toys Design, Hifdzil Quran, Adzan, Inovasi Teknologi Pemelajaran, Web Majalah Sekolah, Rocket Air, Panahan, serta akan dipilih juga Kepala Sekolah Cemerlang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement