REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA--- Bangladesh perlu mengambil langkah-langkah strategis agar dapat menjadi salah satu negara tujuan pariwisata halal. Direktur goBDgo, salah satu agen perjalanan, Shamnoon Muheb Chowdhury mengatakan saat ini Bangladesh bahkan tidak dilirik sebagai negara tujuan wisata oleh wisatawan Muslim ketika mereka membuat rencana liburan.
Untuk itu perlunya langkah-langkah perubahan mengingat Bangladesh merupakan salah satu negara muslim. Hal ini disampaiakn Chowdhury dalam seminar bertajuk Emergence of Halal tourism – How Bangladesh can benefit.
“Kita perlu mendefinisikan negara mana yang akan menjadi target pasar Bangladesh dan mengapa Muslim dari negara-negara Timur Tengah perlu datang ke Bangladesh,” ujar Chowdhury seperti dilansir thedailystar.net (2/4).
Managing director of Wonder Ways, Syed Ghulam Qadir menerangkan pariwisata halal adalah kesempatan yang baik untuk Bangladesh dalam mempromosikan sektor pariwisata. Ini dikarenakan, Bangladesh telah memiliki segala sesuatu yang wisatawan Muslim perlukan. Seperti makanan halal, warisan Islam, masjid, dan lain sebagainya.
Bangladesh dapat meniru Malaysia dan Thailand yang sangat baik dalam mengembangkan sektor pariwisata Halal. Malaysia adalah negara mayoritas Muslim sedangkan Thailand merupakan minoritas. Sehingga kesuksesan Thailand di bidang pariwisata halal mengejutkan banyak pihak sekaligus menjadi kabar yang menggembirakan.
Sementara itu, kepala eksekutif Journey Plus, T aufiq Rahman menambahkan pada tahap awal Bangladesh akan mengalami kesulitan untuk memperoleh jumlah wisatwan muslim yang sama dengan Malaysia. Walaupun keduanya sama-sama negara mayoritas muslim.
Ini dikarenakan adanya kelompok militan Islam eksteremis dan kerusuhan politik 2015 menghalangi promosi pariwisata di Bangladesh. Untuk itu, tantangan terbesar yang harus dihadapi Bangladesh yaitu memperkenalkan sektor baru pariwisata agar Muslim dapat melakukan perjalanan wisatanya dalam lingkungan yang damai dan aman.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
