Sabtu 01 Apr 2017 18:20 WIB

MUI Minta Polisi Transparan Jelaskan Soal Penangkapan Sekjen FUI

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Saadi.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Saadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta kepolisian menjelaskan secara transparan kepada publik atas penangkapan Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khaththath dan beberapa pimpinan aksi 313. Hal ini bertujuan agar tidak ada fitnah dan salah paham di kalangan masyarakat. 

"Menurut saya tuduhan percobaan makar itu bukan tuduhan yang sembarangan, itu tuduhan yang memiliki implikasi hukum yang sangat besar sehingga kepolisian harus bisa memberikan alasan dan alat bukti yang kuat atas penahanan tersebut," ujar Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Saadi, Sabtu (1/4). 

Dia khawatir jika polisi tidak bisa membuktikan tuduhannya, maka yang dipertaruhkan adalah nama baik institusi kepolisian itu sendiri. Untuk itu, dia berharap kepolisian RI harus berhati-hati dalam mengambil tindakan sehingga tidak kontraproduktif dengan semangat Polri yang ingin mereposisi diri mejadi aparat penegak hukum yang bersih, mandiri dan profesional dalam melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat.

MUI memberikan apresiasi kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam aksi damai 313, khususnya kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto yang sudah menerima perwakilan pengunjuk rasa untuk menampung aspirasinya. Dia pun berterima kasih kepada aparat kepolisian yang sudah bertindak dengan sabar untuk mengawal jalannya demo sehingga berjalan dengan aman, tertib dan lancar, juga kepada para kiai, habaib dan tokoh-tokoh Islam yang memipin unjuk rasa  serta kepada seluruh peserta demo yang sudah memperjuangkan aspirasi umat Islam dengan penuh kesantunan, damai dan akhlak mulia serta tetap mematuhi aturan perundang-undangan. 

"MUI berharap semoga semangat persaudaraan ini akan tetap kita bangun demi tegaknya keadilan di negeri tercinta," ujar Zainut.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement