Jumat 31 Mar 2017 12:42 WIB

Hujan, Lonceng Katedral, dan Azan Istiqlal Ukir Kesyahduan Aksi 313

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Indira Rezkisari
Ribuan massa aksi bersiap untuk melaksanakan shalat Jumat bersama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (31/3).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ribuan massa aksi bersiap untuk melaksanakan shalat Jumat bersama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral memang identik dengan simbol toleransi. Hal ini kerap mengundang decak kagum, tidak terkecuali saat aksi 313 berlangsung hari ini.

Aksi 313 berlangsung hari ini, Jumat (31/3). Masjid Istiqlal menjadi titik temu awal peserta aksi, sebelum melanjutkan aksi dengan long march dan unjuk rasa di depan Istana Merdeka.

Tapi, ternyata ada keindahan lain yang terjadi saat aksi 313, dan tidak sedikit mengundang kekaguman masyarakat. Terlebih, suasana Jumat siang memang sudah syahdu dengan hujan kecil.

Praktis, terik panas matahari yang biasa mencerahkan Jumat siang di Masjid Istiqlal, kali ini tidak muncul. Malah, embusan angin membuat suasana shalat Jumat menjadi sangat teduh.

Masuk pukul 12.00 WIB, perhatian orang banyak terpacu ke suara dari dua rumah ibadah terbesar di Indonesia. Ya, lonceng Gereja Katedral dan azan di Masjid Istiqlal bersuara hampir bersamaan.

Untuk azan di Masjid Istiqlal, memang menandakan masuknya waktu Zhuhur bagi umat Islam. Sedang lonceng di Katedral, memang biasa berbunyi tiga kali sehari berselang enam jam.

Hujan yang bersikukuh turun rintik-rintik, seakan enggan mengganggu syahdunya lonceng dan azan bersuara. Senyum, tak ayal menghiasi bibir hampir tiap orang yang ada di sekitaran Masjid Istiqlal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement