Selasa 28 Feb 2017 03:22 WIB

Potret Muslim Amerika di New York City

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Agung Sasongko
Anggota NYPD yang beragama Islam tengah melaksanakan shalat.
Foto: americanphotomag.com
Anggota NYPD yang beragama Islam tengah melaksanakan shalat.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK CITY -- Dalam situasi yang penuh gejolak politik, lembaga kebudayaan menjadi suar perlawanan. Selama musim kampanye seluruh dan terutama sejak pemerintahan baru di Amerika dimulai, retorika anti-Muslim telah mencapai dalam jumlah yang tinggi.

Maka dari itu, Museum New York City menggelar acara koleksi fotografi. Yang menjadi sorotan dalam fotografi ini adalah respon langsung terhadap Islamophobia yang telah merajalela sejak presiden menjabat.

Menurut Kurator Kepala Museum, Sarah Henry mengatakan ide acara museum  tumbuh dari percakapan antara ia dengan salah satu staf. Henry juga mengatakan pameran ini merupakan pameran tercepat yang pernah ada dari konsep presentasi.

“Ini tumbuh dari percakapan antara kami dengan staf museum tentang bagaimana kita berguna dan memiliki masukan yang bermanfaat. (Dan) dapat berkontribusi pada percakapan yang terjadi dalam konteks peristiwa politik sekarang,” kata Henry, seperti yang dikutip dari American Photo Mag, Senin (27/2).

Acara ini juga berusaha untuk memanusiakan masyarakat yang menetap di Amerika Serikat sejak awal. Foto-foto yang dipamerkan berjumlah 34 gambar dari para Muslim di New York pada abad ke-20 dan ke-21 oleh fotografer Mel Rosenthal, Ed Grazda, Alexander Alland, dan Robert Gerhardt.

Foto tersebut membentuk potret gabungan dari kehidupan Muslim di New York City. Gambar monokrom menunjukkan Muslim New York yang baik dalam kantong-kantong budaya mereka dan dalam jalinan kehidupan kota New York.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement