Senin 20 Feb 2017 20:46 WIB

Tanggapi Aksi 212 Jilid II, PBNU: Jangan Catut Kami

Aksi 212
Foto: ROL
Aksi 212

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyesalkan sejumlah agenda aksi yang kerap mencatut nama kiai dan Nahdlatul Ulama. Menurut Ketua PBNU Bidang Hukum Robikin Emhas, pola catut nama tokoh dan ormas dalam aksi-aksi bernuansa politik yang makin marak, dinilai tidak sehat karena berpotensi menjadi pemicu fitnah antar kelompok.

Dia mengingatkan mencatut nama tokoh atau ormas tanpa konfirmasi yang cenderung memanfaatkan itu juga ada implikasi pidananya. “Yang begini (aksi catut-mencatut) sebaiknya dihentikan,” kata dalam keterangan persnya kepada Republika.co.id di Jakarta, Senin (20/2).

Alumnus Miftahul Huda Gading Malang yang juga Advokat ini lantas mencontohkan pencatutan nama Rais ‘Aam PBNU KH. Ma’ruf Amin yang kembali terjadi. Kasus terbaru yakni terkait rencana Aksi 212 Jilid II yang akan digelar besok, Selasa (21/2) di depan Gedung DPR/MPR. 

Dia mengatakan dalam meme dan pesan berantai yang beredar, nama Rais Aam NU KH Ma’ruf Amin dicatut dalam deretan pertama tokoh yang akan hadir. Namun, dia memastikan yang bersangkutan (KH Ma’ruf Amin) tidak tahu-menahu kegiatan tersebut.   

“Beliau baik sebagai Rais Aam NU atau Ketua Umum MUI tidak hadir dalam aksi tersebut,” tutur dia.   

Robikin berharap siapapun inisiator dan penyelenggara aksi 212 yang akan dilangsungkan besok, agar tidak menggunakan nama KH Ma’ruf Amin sebagai penarik massa. Dia juga minta agar tidak ada pencatutan nama NU. “Kita tidak tahu-menahu aksi tersebut,” ujar dia.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement