Rabu 23 Nov 2016 08:10 WIB

'Kalian tak Bisa Membuat Menara Masjid Kami Bisu'

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Andi Nur Aminah
Azan (ilustrasi)
Foto: forsil.org
Azan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NABLUS -- Menyikapi larangan kumandang azan di wilayah pendudukan yang akan dilakukan otoritas Israel , ratusan komunitas dari tiga agama bersatu melakukan aksi protes. Ratusan orang Islam, Kristen, dan Yahudi Sumeria berkumpul di Nablus. Middle East Monitor, Senin (21/11), melaporkan, tiga komunitas agama itu mengumandangkan doa.

Seperti diberitakan sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu bahkan mendukung keinginan sekelompok Israel agar azan dilarang sama sekali menggunakan pengeras suara.

Tiga komunitas agama itu mengibarkan  slogan-slogan bertuliskan “Menara-menara masjid tak akan bisa dibisukan."  Bahkan, para peserta aksi juga mengumandangkan azan bersama-sama.

Mazen Al-Danbak, aktivis setempat menjelaskan, aksi ini telah direncanakan sepekan sebelumnya. “Protes ini menarget Israel si penjajah agar berhenti bermain-main di area suci kami. Begitu juga, aksi ini kami tujukan kepada dunia

internasional bahwa ada kekejaman yang kasat mata terhadap tempat-tempat suci (di Palestina),” ucap Mazen kepada kantor berita Safa, dikutip MEM.

“Kami serukan kepada penjajah itu agar hengkang dari tanah milik kami. Kami tegaskan, mereka tak akan bisa membuat menara-menara (masjid) kami bisu. Tidak akan berhenti seruan Allahu Akbar,” lanjutnya.

Gubernur Nablus, Akram Al-Rajoub juga ikut dalam aksi ini. Dia menyatakan, otoritas Israel seharusnya tidak main-main dengan menyinggung ihwal ibadah agama-agama tertentu. “Mengumandangkan azan adalah urusan keagamaan bagi pemeluknya (Islam), dan itu dijamin bagi seluruh agama (untuk menjalankan ibadah masing-masing),” kata Mufti Palestina, Syeikh Ahmad Shobas.

(Baca Juga: Turki Kutuk Rencana Israel Melarang Azan)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement