Jumat 30 Sep 2016 17:05 WIB

Santri di NTB Dilibatkan Penulisan Mushaf Alquran

Mushaf AlQuran
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Mushaf AlQuran

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ratusan santri madrasah dan pondok pesanteren di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan dilibatkan sebagai penulisan mushaf Alquran pada tanggal 5 Oktober 2016. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mataram H Burhanul Islam di Mataram, Jumat (30/9), mengatakan kegiatan penulisan mushaf Alquran itu dilaksanakan secara nasional dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional 2016.

"Di Mataram, penulisan mushaf Alquran melibatkan 408 santri madrasah tingkat Tsanawiyah dan Aliyah dilaksanakan di Masjid Raya Hubbul Wathan Islamic Center," katanya.

Kegiatan penulisan mushaf Alquran yang melibatkan santri itu bertujuan untuk menggugah generasi muda Islam agar cita Alquran, senang serta mau mempelajari penulisan, membaca, memahami dan melaksanakan berbagai ajaran yang ada dalam Alquran.

Menurutnya, Kota Mataram merupakan daerah pelibatan santri terbanyak dalam penulisan mushaf Al Quran ini, sementara sisanya diambil dari santri di Pulau Lombok luar Kota Mataram. Seperti santri dari Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur dan Lombok Utara, tapi tidak melibatkan santri di Pulau Sumbawa.

"Pulau Lombok kebetulan mendapat tugas menulis dua mushaf Alquran," katanya.

Dikatakan, dalam kegiatan penulisan mushaf Alquran itu para santri diminta membawa pensil 2B, penghapus dan alas untuk menulis. Sementara pihak panitia dalam hal ini Kementerian Agama akan menyiapkan plat yang sudah bertuliskan Alquran, sehingga santri tinggal menghitamkan kertas yang sudah disediakan sesuai dengan plat yang ada.

"Dengan adanya plat tersebut, santri tinggal menjiplak menebalkan tulisan yang sudah ada pada plat dengan ketentuan satu santri satu halaman," ujarnya.

Proses penulisan mushaf Alquran ini diprediksi membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua jam.

Hasil penulis mushaf Alquran oleh santri itu akan dikumpulkan menjadi satu, kemudian diserahkan kepada pemenang khat atau kaligrafi saat MTQ tingkat Nasional ke-26 di Mataram, untuk membuat hiasan bagian pinggir Alquran.

"Tahapan selanjutkan diserahkan ke Kementerian Agama guna dicetak menjadi Mushaf Alquran, yang dapat baca oleh umat Muslim," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement