Rabu 28 Sep 2016 08:31 WIB

Kampanyekan Islam Damai, NU Gelar Lomba Esai dan Multimedia

Nahdlatul Ulama
Nahdlatul Ulama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar lomba penulisan esai dan multimedia berupa video iklan layanan masyarakat kampanye Islam ramah, moderat, dan damai.

Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini mengatakan sebuah penelitian yang dilakukan The Pew Research Center menyebutkan empat persen atau sekitar 10 juta orang Indonesia mendukung ISIS.

"Ini jumlah yang besar sekali yang membuktikan bahwa Indonesia berada pada pusaran radikalisme global," ujar Helmy di Jakarta, Selasa (27/9). Kegiatan semacam ini, menurut dia, adalah salah satu langkah strategis mengampanyekan Islam damai di mata dunia. 

Menurut Pemimpin Redaksi NU Online Achmad Mukafi Niam, konten damai ini sangat penting untuk menanggulangi dan mencegah semakin merebaknya narasi-narasi ekstremisme di media sosial dan di dunia maya secara luas.

Dia menilai selama ini dunia maya digunakan sebagai alat paling strategis  menyebarkan narasi-narasi ekstremisme, terutama kepada anak-anak muda yang sebagian besar pengguna media sosial.

Narasi-narasi ekstremisme ini berdampak pada munculnya tindakan terorisme sebagai akibat dari pemahaman agama yang cenderung eksklusif atau tertutup. 

Selain itu, ujar pria yang akrab disapa Niam ini, media sosial sebagai basis penyebaran radikalisme juga digunakan sebagai alat propaganda oleh kelompok radikal, termasuk oleh kelompok ISIS.

Bahkan pada 2014, sebanyak 50 ribu akun media sosial radikal mereka ciptakan sebagai alat penyebar propaganda dan ketakutan-ketakutan kepada masyarakat dunia dengan mengunggah kekejian-kekejian mereka.

“Dalam konteks  peningkatan konten damai di dunia maya inilah lomba digelar,” tuturnya. 

Direktur Eksekutif INFID Sugeng Bahagijo mengatakan penanggulangan atau pengurangan intoleransi di Indonesia lebih efektif jika masyarakat dan warga ikut serta secara aktif.

Menurut Sugeng, masyarakat dinilai memiliki ide-ide dan solusi-solusi, dan lebih dari itu memiliki energi yang positif untuk bisa mengimbangi dan melawan intoleransi dan ekstremisme.

Lomba yang diprakarsai NU Online bekerjasama dengan INFID ini, mengangkat tema Islam Damai, Bhinneka Tunggal Ika, dan Kewarganegaraan. Sejumlah juri akan dilibatkan dalam lomba yang mulai 10 Oktober hingga 31 Desember itu. Di antaranya Mohamad Sobari, Alissa Wahid, Abdul Munim DZ, Savic Ali, Inayah Wahid, dan Daniel Rudi.    

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement