Selasa 27 Sep 2016 08:45 WIB

Survei Ini Tunjukkan Islamofobia di Australia

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Sebuah forum di Melbourne membahas serangan Islamofobia yang dialami perempuan muslim di Australia.
Foto: abc
Sebuah forum di Melbourne membahas serangan Islamofobia yang dialami perempuan muslim di Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Universitas Deakin mengadakan survei mengenai isu kehadiran Muslim di Australia. Survei tersebut sekaligus menyikapi wacana antiimigran Muslim yang tengah menguat, setelah dikatakan oleh anggota parlemen Australia, Paulinen Hanson.

Dalam hasil survei itu, ditemukan 60 persen warga Australia akan menaruh kekhawatiran berlebih jika keluarganya menikahi Muslim. Selain itu, lebih dari sepertiga orang tak akan marah, jika Muslim digeledah lebih detail di bandara ketimbang orang lain.

Survei itu didanai oleh dewan riset Australia menggunakan data yang diperoleh selama sebulan. Salah satu periset, Matteo Vergani mengatakan, Islamofobia sebagai sesuatu yang benar-benar ada di Australia.

"Orang-orang yang tahu Muslim dan Islam sebagai agama adalah mereka yang tak merasa terancam," katanya, seperti dilansir dari Sydney Morning Herald.

Matteo juga mengatakan, survei itu menjadi pesan kuat bahwa orang-orang yang tak tahu tentang Muslim atau berinteraksi dengan Muslim merasa takut adanya potensi teror. Sehingga, sebenarnya dibutuhkan pengenalan warga Australia terhadap Muslim, agar tak menaruh rasa takut lagi.

"Ada 304 orang yang kita survei dengan menanyakan lima pertanyaan mendalam tentang isu-isu Islam. Saya akui data ini masih terlalu awal untuk menilai Muslim," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement