Rabu 31 Aug 2016 09:06 WIB

Menag Akan Canangkan Budaya Penulisan Alquran di Hari Santri

Rep: wahyusuryana/ Red: Damanhuri Zuhri
 Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan) menyerahkan Manual Book Kemenag Qur’an Kemenag versi android kepada Imam Besar Masjid Agung Palembang Hanawi Dencik (kiri) sebagai tanda peluncuran aplikasi Quran Kemenag, di Jakarta, Selasa (30/8).
Foto: Republika/ Darmawan
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan) menyerahkan Manual Book Kemenag Qur’an Kemenag versi android kepada Imam Besar Masjid Agung Palembang Hanawi Dencik (kiri) sebagai tanda peluncuran aplikasi Quran Kemenag, di Jakarta, Selasa (30/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usia 1.450 tahun turunnya Alquran diperingati umat Islam dengan banyak cara. Kementerian Agama, salah satunya akan memperingati dengan mencanangkan budaya menulis Alquran.

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, mengungkapkan peringatan Hari Santri pada 22 Oktober nanti, akan dijadikan momentum menumbuhkan kecintaan kepada Alquran.

Niatan itu, kata Lukman, akan diwujudkan dengan mencanangkan budaya menulis ayat-ayat Alquran, dan akan mulai didengungkan melalui santri-santri di seluruh Indonesia.

"Kita memanfaatkan momentum Hari Santri, 22 Oktober, untuk mencanangkan budaya penulisan Alquran di kalangan santri setiap provinsi seluruh Indonesia," ungkap Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ketika membuka Seminar Internasional Alquran di Jakarta, Selasa (30/8).

Nantinya, lanjut Lukman, akan dikerahkan santri-santri dari seluruh Indonesia untuk secara bersamaan, pada momen Hari Santri, menulis ayat-ayat Alquran. Ia menerangkan, budaya penulisan Alquran itu bertujuan agar ayat-ayat suci Alquran tidak cuma dilantunkan, melainkan juga dipahami lewat menulis.

Walau diawali dari santri-santri, ia menjelaskan, akan menjadikan gerakan ini lebih masif, terutama kepada seluruh madrasah baik ibtidaiyah, tsanawiyah maupun aliyah.

Lukman menjelaskan, itu dimaksudkan agar umat Islam di Tanah Air memiliki kepopuleran lain, selain mampu membacakan ayat-ayat Alquran dengan indah.

"Sehingga umat Islam Indonesia tidak cuma dikenal sebagai mampu membaca Alquran dengan indah, tapi juga menulis ayat-ayat Alquran dengan indah," ujar Lukman menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement