Kamis 25 Aug 2016 20:17 WIB

Bahas Tauhid, Ulama se-Asia Tenggara Berkumpul di Bogor

Red: M Akbar
Pembukaan kegiatan Mudzakarah Tauhid Tasawuf ke-IV
Foto: istimewa
Pembukaan kegiatan Mudzakarah Tauhid Tasawuf ke-IV

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Sejumlah ulama dari kawasan Asia Tenggara melakukan konsolidasi pada kegiatan Mudzakarah Tauhid Tasawuf ke-IV di Pondok Pesantren Raudhoh Al-Hikam, Bogor. Kegiatan ini diharapkan bisa menghasilkan sebuah kesamaan gerak dan langkah para ulama dalam mengembangkan ajaran tasawuf maupun tauhid para sufi.

Ketua Panitia KH Zein Djarnuzi mengatakan para ulama berkumpul untuk membahas inti dari ajaran tauhid sufi, pedoman warisan sejarah gemilang peradaban umat khususnya di nusantara. Ia berharap konsolidasi ini bisa membangkitkan lagi kekuatan umat.

''Muzakarah ulama tasawuf juga akan membahas pembentukan akhlak mulia untuk mencapai tauhid hakiki, hubungan tasawuf dengan ilmu keislaman, serta pergerakan tauhid sufi dalam memberkahi nusantara,'' katanya dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id di Jakarta, Kamis (25/8).

Djarnuzi mengatakan hadirnya kegiatan semacam ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi bangsa, negara, serta masyarakat di nusantara dan Asia Tenggara.

Pada kegiatan ini hadir di antaranya Abuya Syekh H Amran Waly Al-Khalidi (Syekh Thoriqot Naqsabandiyah), Syekh H Ibrahim Muhammad (Syekh Thoriqot Syatariah, Malaysia), Dr Muhammad Dhiauddin Kuswandi (pimpinan Keluarga Besar Wali Songo), Dr Syekh Rohimuddin Al-Bantany (pimpinan Kerukunan Ulama Nusantara), dan KH Zein Djarnuzi (pimpinan Pondok Pesantren Raudhoh Al-Hikam, Indonesia, Syekh Thoriqoh Qodiriyah Wanaqsabandiyah).

Sementara itu dalam sambutan pembukaannya, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ade Ruhandi, menyambut baik adanya kegiatan semacam ini. Ia sangat berharap konsolidasi ini dapat menangkal munculnya radikalisme dalam kegiatan keagamaan.

''Kami mengucapkan selamat datang di Kabupaten Bogor kepada para alim ulama se Asia Tenggara, dan jamaah,'' katanya.

Pria yang akrab disapa Ade Jaro mengatakan ulama dan umara merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam membangun bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Ia meminta, para ulama dan jamaah untuk mendoakan para pemimpin negara-negara Asia Tenggara dan khususnya Presiden Indonesia Joko Widodo selalu diberikan kesehatan dan keselamatan dalam memimpin pemerintahan serta menjamin kemanan bangsa indonesia.

''Dengan keamanan, maka akan menarik para investor untuk berinvestasi, dan berefek pada perekonomian masyarakat,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement