Kamis 28 Jul 2016 21:31 WIB

Silaturahim Kebutuhan Umat Islam Indonesia

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
 Prof. Didin Hafidhudin, Dr. Muchlis Hanafi, DR Sunandar Ibnu Nur, dan Dr. Hasan Basri Tanjung saat bedah buku'Menapaki Jalan Kemuliaan' serta 'Menikmati Hidup dan Mengingat Maut' di Panggung Utama, Islamic Book Fair 2016, Jakarta, Selasa (3/1).
Foto: ROL/Agung Sasongko
Prof. Didin Hafidhudin, Dr. Muchlis Hanafi, DR Sunandar Ibnu Nur, dan Dr. Hasan Basri Tanjung saat bedah buku'Menapaki Jalan Kemuliaan' serta 'Menikmati Hidup dan Mengingat Maut' di Panggung Utama, Islamic Book Fair 2016, Jakarta, Selasa (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof. KH Didin Hafidhuddin turut menghadiri halal bihalal akbar tokoh-tokoh Muslim Indonesia. Silaturahim itu menghadirkan setidaknya 100 tokoh Muslim di Indonesia.

Guru Besar IPB ini mengaku ingin silaturahim tokoh-tokoh Islam jadi sebuah tradisi baru di Indonesia. Bahkan, ia mengungkapkan keinginan untuk membuat silaturahim serupa menjadi kebutuhan bagi Muslim Indonesia, terutama tokoh dan organisasi Islam.

"Kita ingin tradisikan ini sehingga silaturahim jadi kebutuhan umat," kata pakar ekonomi syariah tersebut, Rabu (27/7).

Ia menerangkan, alasan itulah yang membuatnya ingin silaturahim tokoh-tokoh dan organisasi-organisasi Islam Indonesia berkelanjutan. Menurut Didin, silaturahim itu yang akan menghasilkan keyakinan umat, untuk menghadapi apapun masalah yang menghadang.

Silaturahim, lanjut Didin, akan menjadi momentum tepat membangun kemandirian umat, karena kana memulai kepercayaan satu organisai dengan organisasi lain. Ia merasa, kemandirian bangs itu tidak akan mungkin tercapai apabila tidak ada sinergi antar satu dengan lainnya.

Didin menambahkan, niatan membuat silaturahim ini menjadi berkelanjutan tampak mendapat angin segar dari organisasi Islam di Indonesia. Pasalnya, semua lembaga maupun organisasi Islam setuju untuk hadiri di silaturahim-silaturahim yang akan datang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement