REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wali Kota Padang, Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah mendukung pembangunan masjid pertama berarsitektur Cina di Kecamatan Padang Selatan guna memfasilitasi ibadah warga setempat yang didominasi multietnis.
"Kami menyambut baik rencana pembangunan masjid pertama di daerah Belakang Pondok, diharapkan memudahkan ibadah warga," kata Mahyeldi saat berkunjung ke Kecamatan Padang Selatan, Rabu (13/7).
Mahyedi mengapresiasi pembangunan masjid yang akan dinamakan Muhammad Cheng Ho tersebut karena akan menjamin kemudahan ibadah warga sekitar yang didominasi etnis Tionghoa dan beberapa daerah lain. Rencana pembangunan masjid ini, menurutnya sebuah keberhasilan, karena di sekitar daerah tersebut sangat minim tempat ibadah khususnya masjid.
Selain itu upaya yang keras dari masyarakat dan pemerintah menjadikan lahan tempat masjid tersebut yang dulunya untuk fasilitas umum menjadi fasilitas sosial. "Setidaknya keluhan warga yang merasa terlalu jauh untuk beribadah dapat teratasi setelah pembangunan masjid tersebut," lanjutnya.
Camat Padang Selatan Fuji Astomi menambahkan bahwa pembangunan masjid ini merupakan inisiatif dari kelompok warga yang terhimpun dalam Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sumbar.
Selain itu dana yang akan digunakan untuk membangun masjid tersebut juga murni swadaya masyarakat. Dia berharap nantinya masjid tersebut dibangun bukan hanya untuk etnis Tionghoa saja namun keseluruhan warga.
Sementara itu Ketua PITI Sumbar, Muslim Nur mengatakan masjid ini sengaja dibuat dengan gaya arsitektur Cina agar juga menarik dalam segi wisata.
"Diutamakan untuk ibadah namun juga tetap mempertahankan nilai wisatanya," ujar dia. Diharapkan semua muslim etnis Tionghoa bisa beribadah di masjid tersebut.