Selasa 24 May 2016 20:56 WIB

Garuda dan Saudi Airlines Angkut Jamaah Haji Indonesia

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Karta Raharja Ucu
Sejumlah pesawat milik maskapai Garuda Indonesia terparkir di areal Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Foto: Antara
Sejumlah pesawat milik maskapai Garuda Indonesia terparkir di areal Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines terpilih sebagai pengangkut jamaah haji Indonesia tahun ini. Dipilihnya dua maskapai tersebut setelah melalui proses panjang.

Direktur Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Abdul Jamil menjelaskan, Ditjen PHU menyampaikan undangan kepada empat perusahaan penerbangan nasional agar mengambil dokumen penyediaan transportasi udara jamaah haji pada 18 sampai 19 Februari 2016. Keempat perusahaan tersebut yaitu PT Garuda Indonesia, PT Indonesia Air Asia Ekstra, PT Lion Air, PT. Citilink Indonesia dan satu perusahaan penerbangan asing yaitu Saudi Arabian Airlines.

"Jadi ini proses panjang berdasarkan regulasi," ujar Jamil, saat penandatanganan perjanjian pengangkutan udara jamaah haji Indonesia dengan PT Garuda Indonesia, di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Selasa (24/5).

Jamil melanjutkan, setelah menyebar undangan resmi untuk pengambilan dokumen penyediaan transportasi udara jamaah ke perusahaan tersebut, hanya PT. Citilink Indonesia yang tidak mengambil dokumen penyediaan transportasi udara untuk jamaah haji.

Kemudian, Kemenag memberikan penjelasan pedoman penyediaan transportasi udara bagi jamaah haji kepada para perusahaan penerbangan yang mengambil dokumen. Namun, hanya PT Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines yang menyerahkan berkas penyediaan transportasi udara untuk jamaah haji.

"Jadi hanya dua maskapai inilah," kata Jamil.

Jamil menegaskan, keduanya telah memenuhi seluruh persyaratan untuk  mengangkut jamaah haji Indonesia tahun ini. Karena itu, tutur Jamil, proses tawar menawar harga pun disepakati. Namun, Jamil enggan menyebut nilai kontrak dalam perjanjian ini.

Jamil menekankan jaminan keselamatan bagi jamaah haji terhadap perusahaan penerbangan yang akan mengangkut jamaah haji. Jaminan keamanan tersebut, Jamil mengaku merupakan salah satu poin seleksi dalam memilih maskapai.

Untuk diketahui, hari ini, Kemenag melakukan penandatangan perjanjian pengangkutan udara untuk jamaah haji 2016 dengan PT Garuda Indonesia. Pada Juni penandantangan serupa akan dilakukan dengan Saudi Arabian Airlines.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement