Rabu 06 Apr 2016 12:39 WIB

Ada Provokator Hubungan Muhammadiyah dengan Polri

Rep: Amri Amrullah/ Red: Achmad Syalaby
Muhajir Effendy
Foto: dok UMM
Muhajir Effendy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah mewaspadai adanya pihak pihak yang ingin membenturkan antara Polri dengan Muhammadiyah terkait kasus terduga teroris, Siyono. Kewaspadaan Muhammadiyah ini penting agar advokasi yang dilakukan tetap menjaga netralitas ormas itu.

Ketua PP Muhammadiyah bidang pendidikan, Muhajir Effendy mengatakan Kapolri sangat mendukung langkah yang dilakukan Muhammadiyah melakukan advokasi terhadap keluarga Siyono. Terkait pihak pihak yang terus menuduh Muhammadiyah yang proteroris karena melakukan advokasi terhadap keluarga Siyono, ia anggap itu sebagai provokasi.

"Tidak ada ketegangan dan kesalahpahaman, antara Polri dan Muhamamdiyah. Kapolri tahu persis bahwa muhammadiyah melakukan advokasi ini tidak berpretensi apapun apalagi sampai mendukung teroris," ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (6/3).

Ia juga menegaskan sejak awal Muhammadiyah sangat proporsional, membela Siyono bukan untuk cari sensasi atau memprovokasi aparat tapi mencari keadilan. "Jadi kita saling menghormati saja, jangan sampai ada yang memancing di air keruh membenturkan antara aparat dan muhammadiyah," kata dia.

Sebelumnya Kadiv Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Pol Anton Charliyan sempat menuduh kelompok yang membela Siyono merupakan pembela teroris. Peryataan ini lantas banyak mendapatkan kecaman terutama setelah pertemuan hangat antara PP Muhammadiyah dengan jajaran Polri sehari setelah autopsi jenasah Siyono oleh tim forensik Muhammadiyah. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement