Ahad 14 Feb 2016 14:30 WIB

MUI: Dana UNDP untuk LGBT Bisa Merusak Budaya Indonesia

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nidia Zuraya
A Rainbow, bendera gerakan LGBT
Foto: EPA
A Rainbow, bendera gerakan LGBT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain menilai, adanya dana dari United Nations Development Programme (UNDP) atau Badan Program Pembangunan PBB senilai Rp 107,8 miliar untuk program lesbian, gay, biseksual dan tansgender (LGBT) di Indonesia merupakan upaya menghancurkan nilai-nilai luhur yang ada di Indonesia.

"Kita bukan bangsa yang primitif atau bangsa yang tidak punya budaya. Nilai-nilai luhur bangsa Indonesia akan dihancurkan, nilai agama dan budaya," kata dia kepada Republika.co.id, Ahad (14/2).

Menurutnya, jika isu aliran dana tersebut benar diperuntukkan salah satunya untuk Indonesia, berarti ada skenario untuk merusak tatanan budaya dan agama yang ada di Indonesia. Sebab, ia mengatakan, tidak ada agama di Indonesia yang memperbolehkan maupun membenarkan LGBT.

Selain itu, ia berujar, tidak ada budaya atau suku di Indonesia yang membenarkan adanya seks bebas, lesbian, homoseks dan sebagainya.

"(Kalau dana itu benar) berarti Indonesia memang sengaja ingin dihancurkan dari sisi agama dan budayanya. Karena barang yang paling mahal di Indonesia adalah itu," ujar Zulkarnain.

Baca juga: Terkait LGBT, Ini Sikap Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement