Selasa 09 Feb 2016 20:50 WIB

Ini Alasan Din Bangun Pesantren Internasional di NTB

Rep: c23/ Red: Damanhuri Zuhri
Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsuddin
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin telah meresmikan berdirinya Pesantren Internasional Dea Malela di Dusun Pamangong, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (9/2). Din memiliki alasan tersendiri mengapa mendirikan pesantrennya di daerah NTB.

Ia mengungkapkan pembangunan Pesantren Internasional Dea Malela merupakan bentuk apresiasi dan dedikasinya pada tokoh Islam bernama Ismail Dea Malela. Ia adalah seorang ulama dan pejuang kebangsaan asal Gowa, Sulawesi Selatan.

Pada pertengahan abad 18, kata Din, Ismail hijrah dari Gowa ke Sumbawa, lalu bermukim di Dusun Pamangong. "Di sana ia berdakwah dan melakukan perlawanan terhadap kolonialisme Belanda," jelas Din pada Republika.

Pada 1752, Ismail Dea Malela diringkus tentara Hindia Belanda, kemudian diasingkan ke Afrika Selatan. Di tanah pengasingan, menurut pengakuan Din, Ismail tetap menyiarkan ajaran Islam. "Bahkan dia dinobatkan menjadi imam pertama di kota  Simpsons Town, yang juga kampung Nelson Mandela," ungkapnya.

Atas dasar itulah, Din membangun pesantrennya di Dusun Pamangong, NTB, tempat bermukimnya Ismail Dea Malela dulu. Selain sebagai bentuk dedikasi, pembangunan pesantren juga dilakukan untuk mengenang jasa kakeknya tersebut. "Kebetulan dia (Ismail Dea Malela) adalah kakek saya. Saya adalah generasinya yang ketujuh dari ayah saya," tutur Din.

Ia berharap Pesantren Internasional Dea Malela tidak hanya simbol dedikasi atau apresiasi atas jasa Ismail Dea Malela. "Tapi ini juga dicita-citakan untuk menjadi sekolah unggul di dunia," ujar Din optimistis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement