Ahad 07 Feb 2016 11:34 WIB

Anugerah Rumi untuk Ilmuwan Muslim

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko
Jalaluddin Ar-Rumi (ilustrasi).
Foto: Blogpspot.com
Jalaluddin Ar-Rumi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masih ada yang mendorong ilmuwan-ilmuwan, profesor, dan para periset Muslim terus berkarya. Penghargaan tahunan untuk karya-karya Islam berpengaruh di Jerman, Penghargaan Rumi, kembali diselenggarakan tahun ini. 

Acara tersebut akan dilaksanakan pada Senin (15/2) mendatang oleh Yayasan untuk Studi Islam di Jerman. Penghargaan tersebut diadakan untuk mendorong dan mendukung riset serta inovasi komprehensif, layak, dan rasional di bidang pembelajaran Islam, terutama literatur yang diterbitkan di negara-negara berbahasa jerman. 

Melalui penganugerahan tahunan tersebut, yayasan yang bergerak di bidang keilmuan itu hendak mengobservasi hasil-hasil riset serta buku-buku keilmuan dalam bidang studi Islam, kemudian bertujuan pula untuk mengeratkan hubungan dengan para ilmuwan juga membuka jalan bagi para ilmuwan muda di bidang studi Islam—terutama bagi mereka yang aktif berkarya di negara-negara berbahasa jerman. 

Dilansir dari Mehr News, tahun ini, Yayasan untuk Studi Islam menganugerahi Dr. Ahmad Milad Karimi dengan Anugerah Rumi untuk kontribusinya menghadirkan riset luar biasa di bidang studi Islam. Karimi adalah profesor bidang filosofi, tasawuf, dan teologi di Universitas Munster. 

Buku karyanya yang membawa penghargaan tersebut berjudul Surrender, yang mencoba memaparkan teologi Islam secara sistematis. Total hadiah yang diberikan bagi pemenang sejumlah 5.000 euro, dengan patung khusus simbol penghargaan buku tahun ini. Sementara gelar penyerahan penghargaan akan dilaksanakan di auditorium Universitas Munster, Jerman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement