Kamis 14 Jan 2016 15:09 WIB

Teror Bom Sarinah, Ustaz Erick Yusuf: Semoga Islam tak Difitnah

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Andi Nur Aminah
Ustaz Erick Yusuf
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Ustaz Erick Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ledakan bom yang terjadi di pusat perbelanjaan Sarinah, JL MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1), telah menggemparkan masyarakat Indonesia, khususnya warga yang berada di wilayah Jakarta. Serangan teror ini juga menarik perhatian sejumlah pihak, termasuk Pimpinan Lembaga Dakwah Kreatif iHAQi Ustaz Erick Yusuf. 

Ia mengaku prihatin, sedih, dan marah melihat aksi serangan yang kabarnya menewaskan tujuh orang tersebut. Ia menilai, serangan ini merupakan bentuk teror yang sesungguhnya dengan menyerang orang-orang yang tidak bersalah.

“Saya melihat ini sebagai peristiwa yang harus kita lawan, masyarakat jangan takut, kita harus bersama-sama melawan seluruh bentuk terorisme yang ada,” kata dia kepada Republika.co.id, Kamis (14/1).

Menurutnya, terorisme bisa jadi merupakan pelampiasan dari bentuk kekecewaan atau keputusasaan yang dicurahkan dalam bentuk perusakan atau penyerangan. Bahkan, tidak menutup kemungkinan, menurutnya, terorisme menjadi bentuk permainan dari segelintir orang atau kelompok. Entah teror tersebut ditujukan pada negara atau untuk menggiring isu agama.

Pelaku penyerangan hingga saat ini belum diketahui. Namun, Erick mengungkapkan khawatir Islam akan kembali difitnah sebagai dalang serangan tersebut. Apalagi, sebelumnya telah terjadi serangkaian serangan di Paris, Prancis, yang mengatasnamakan ISIS.  

“Boleh jadi dalih serangan ke mana-mana, namun diarahkan jadi isu agama. Saya berdoa tidak ada fitnah untuk Islam,” ujarnya.

Ia menjelaskan, tidak sedikit masyarakat yang mudah dibodohi atau terprovokasi untuk mengikuti gerakan tertentu hingga melakukan serangkaian serangan teror. Karena itu, ia mengatakan peristiwa ini semakin memicunya untuk lebih giat lagi berdakwah hingga ke pelosok negeri. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement