Senin 11 Jan 2016 08:45 WIB

Kembali Kekeringan, Warga Gelar Lagi Shalat Istisqa

Warga menunaikan shalat Istisqa (ilustrasi).
Foto: Antara
Warga menunaikan shalat Istisqa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Warga Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melaksanakan shalat Istisqa pada Ahad (10/1) untuk meminta hujan. Sudah lebih dari sebulan di daerah ini tidak turun hujan dan menyebabkan sebagian tanaman pertanian kering dan terancam gagal panen.

Sekitar 500  warga Desa Gading, Kecamatan Patuk, melaksanakan shalat Istisqa dengan imam dan khatib Abdul Rokhim di Gunung Kidul. Abdul Rokhim mengungkapkan, dalam kondisi mendapat cobaan dari Allah, termasuk terhentinya curah hujan, umat Islam hanya bisa berpasrah diri kepada Tuhan yang Maha Esa.

"Allah tidak akan memberikan cobaan di luar kemampuan manusia, makanya kita wajib berpasrah diri, mohon ampun segala dosa dan kesalahan, semoga hujan yang kita tunggu segera turun," kata Abdul.

Menurut dia, hujan yang diharapkan adalah hujan yang berkah dan tidak membawa musibah. "Meskipun, kita sangat mengharap turunnya hujan, namun hujan yang bermanfaat bagi kita semua," katanya.

Salah satu tokoh warga setempat, Ibrahim, mengakui bahwa kegiatan ini merupakan puncak keprihatinan masyarakat, utamanya petani yang tanaman pertaniannya sebagian mati dan terancam gagal panen karena sudah sebulan lebih tidak ada hujan.

"Hujan sangat diharapkan, maka kami sepakat melaksanakan salat Istisqa ini, mudah-mudahan doa kami terkabul dan hujan segera turun sehingga tanaman akan kembali tumbuh dan bisa panen sebagaimana yang diharapkan," katanya.

Sementara itu, dalam waktu yang sama, shalat Istisqa juga dilaksanakan masyarakat Desa Karangasem, Kecamatan Plaiyan. Mereka melaksanakan shalat di lapangan desa setempat. Shalat itu dipimpin imam dan khatib Mujiono.

Dalam khutbahnya Mujiono mengimbau kepada umat Muslim untuk bertobat, membaca istighfar, dan berserah diri kepada Allah. "Dengan tobat dan istighfar, diharapkan hujan segera turun," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement