Senin 21 Dec 2015 22:38 WIB

Warga Palestina di Kamp Karavan Rasakan Dampak Buruk Udara Dingin

Rep: Gita Amanda/ Red: Agung Sasongko
Kamp karavan warga Palestina di Khuzaa
Foto: Wordpress.com
Kamp karavan warga Palestina di Khuzaa

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA --  Udara dingin dan cuaca basah memang memiliki dampak serius bagi kesehatan semua keluarga yang tinggal di kamp karavan. Menurut Mohammed Mohanna seorang dokter dari Palestinian Medical Relief Society (PMRS), kesehatan warga di wilayah itu sudah buruk dan memburuk saat musim hujan tiba.

"Kesehatan masyarakat di sini selalu buruk. Tapi Anda bisa melihat perbedaan besarnya selama musim dingin. Mereka lebih menderita," ujar Mohanna kepada Aljazirah di sebuah klinik di Khuzaa. (Baca: Udara Dingin Perparah Rumah Karavan Warga Palestina)

Mohanna telah melayani lebih dari 50 ribu warga Palestina di wilayah utara dan tengah Gaza setap pekannya. Ia mengatakan, beberapa kasus terberat ditemukan di Khuzaa.

Salah satu masalah utama mereka adalah kebersihan. Setiap karavan pada dasarnya dilengkapi dengan tiga tong besar air untuk sanitasi. Tapi pipa-pipa yang digunakan untuk menyalurkan air hancur oleh banjir baru-baru ini. Seringkali ini membuat warga tak bisa melakukan kegiatan bersih-bersih diri. Akibatnya bakteri dan virus berkembang biak.

"Pada awal musim dingin, penyakit seperti radang amandel, atau penyakit kulit menular seperti impetigo, bahkan influenza semua jadi masalah serius. Influenza bahkan bisa berakibat fatal di kondisi ini," ujar Mohanna.

Mohanna ingat salah satu warga yang tinggal di karavan cukup beruntung. Ia masih mampu mengamankan dana dari organisasi bantuan, sehingga mampu membangun rumah baru di Khuzza.

"Saya mengunjunginya pekan ini, rumahnya memang tak memiliki furnitur, lantainya dari kotak beton, dilengkapi beberapa kasur dan karpet. Tapi baginya, itu bagai sebuah istana. Ia bisa menghangatkan diri dan melewati musim dingin," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement