Jumat 09 Oct 2015 09:57 WIB

RI Terima Bantuan Tanggulangi Asap, Muhammadiyah: Tetap Jaga Martabat

Rep: Amri Amrullah/ Red: Indah Wulandari
Beberapa pelajar SMP 15 Kota Jambi berjalan pulang menembus kabut asap dari sekolah di Jalan Lingkar Timur, Jambi, Selasa (29/9).
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Beberapa pelajar SMP 15 Kota Jambi berjalan pulang menembus kabut asap dari sekolah di Jalan Lingkar Timur, Jambi, Selasa (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah Indonesia akhirnya menyetujui untuk menerima bantuan internasional pemadaman kebakaran lahan dan bencana asap yang telah meluas ke beberapa negara tetangga.

PP Muhammadiyah melalui siaran pers yang dikeluarkan pada, Kamis (8/10) menegaskan bantuan penanggulangan asap tetap harus jaga martabat bangsa.

"Pemerintah Indonesia perlu mengambil prakarsa pembicaraan dan menjalin kerjasama dengan pemerintah Malaysia dan Singapura. Jika diperlukan, pemerintah dapat mengajukan bantuan internasional  dengan tetap menjaga kedaulatan negara dan martabat bangsa," tegas Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam rilisnya, Jumat (9/10).

Muhammadiyah juga menekankan bahwa musibah asap sudah menjadi bencana nasional karena telah menimbulkan kerugian ekonomi, pendidikan, sosial, politik dan moril yang masif dan berjangka panjang. Bahkan merusak alam dan kekayaan hayati di Indonesia.

"Musibah asap bukan merupakan bencana alam, tetapi akibat dari pembakaran hutan yang sengaja dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, yang dapat dinyatakan sebagai perbuatan kriminal dan kejahatan kemanusiaan."

Muhammadiyah berharap pemerintah Indonesia harus segera mencari solusi alternatif, bagi kesehatan masyarakat khususnya anak-anak dan balita yang sudah lama terpapar asap. Termasuk juga solusi alternatif bagi sekolah-sekolah di wilayah Sumatera dan Kalimantan yang telah lama diliburkan dan merugikan bagi para siswa dan guru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement