Rabu 07 Oct 2015 13:48 WIB

Potensi Bisnis di Antara 1,5 Miliar Kaum Muda Muslim

Rep: c 38/ Red: Indah Wulandari
Remaja Muslim melukiskan tato hena di atas tangan remaja non-Muslim Wimbledon, Inggris. Tato henna gratis dan makanan tradisional mewarnai kampanye Ramadhan Muslim kota ini.
Foto: Guardian
Remaja Muslim melukiskan tato hena di atas tangan remaja non-Muslim Wimbledon, Inggris. Tato henna gratis dan makanan tradisional mewarnai kampanye Ramadhan Muslim kota ini.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Lebih dari 1,5 miliar kaum muda Muslim menjadi segmen konsumen yang dilirik oleh industri syariah global.

“Konsumen Muslim muda adalah sebuah demografi yang belum digarap maksimal oleh bisnis dan merk besar,” kata pendiri Muslimgirl.net, sebuah platform untuk dan oleh para perempuan muda di seluruh dunia Amani Al Khatahtbeh, dilansir dari Muslim Village, Rabu (7/10).

Al Khatahtbeh mencontohkan, industri fesyen Muslim memopulerkan gaya hijab dan fesyen baju muslimah. Sangat masuk akal mereka akan merambah ke bidang itu. Apalagi, media sosial melahirkan sebuah ekosistem yang intens untuk loyalitas dan komersialisasi merk-merk besar.

Travel juga industri yang pantas dilirik. Menurut Irfan Ahmad, pendiri dan CEO Irhal, sebuah platform situs dan aplikasi halal yang berbasis di Dubai, sebanyak 108 juta wisatawan Muslim menghabiskan lebih dari 140 miliar dolar AS tahun lalu.

Sektor pariwisata halal adalah segmen dengan tingkat pertumbuhan paling cepat di industri perjalanan wisata, bahkan melebihi pariwisata China.

Ahmad mencontohkan, The Ritz Carlton di Berlin telah menawarkan makanan halal untuk para tamu, Grand Hotel di Wina menyewa seorang koki Lebanon untuk memenuhi kebutuhan wisatawan Muslim, Orlando Airport membuka tempat ibadah bagi umat Islam, sedang Tokyo Airport membuka gerai makanan halal dan tempat ibadah.

Ia menyarankan para pengusaha untuk menggaet pemuda Muslim menjadi rekanan, termasuk dengan memanfaatkan e-commerce sebagai basis bisnis.  Selain industri makanan dan fesyen, industri hiburan potensial untuk dirintis.

Video dengan cepat menjadi format yang paling dikonsumsi di smartphone. Sementara, industri game menyimpan potensi tak kalah besar.

“Tetap dalam koridor halal dan ciptakan sesuatu yang akan menjadi tren global. Ingat, tidak perlu malu untuk menyalin model yang telah sukses di Barat,” pesan Ahmad.

Keuangan Islam juga merupakan lahan bisnis lain yang menyerap banyak uang. “Generasi muda Muslim yang makmur cenderung tertarik pada berbagai produk syariah,” kata Waleed Barhaji, Business Head Consumer Finance di Bank Noor.

Barhaji mencontohkan bahwa di Noor Bank, segmen yang tumbuh paling pesat berada di tataran profesional muda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement