Selasa 01 Sep 2015 08:33 WIB

Ternyata Boko Haram tidak Bisa Baca Alquran

Rep: c25/ Red: Damanhuri Zuhri
Militan Boko Haram.
Foto: AP
Militan Boko Haram.

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Seorang pejabat militer senior Nigeria mengklaim, para gerilyawan Boko Haram tidak tahu cara membaca Alquran dan tidak berlatih agama yang mereka klaim dalam melakukan kekejaman.

"Sebagian besar teroris Boko Haram yang ditangkap Militer Nigeria tidak bisa membaca Alquran, beberapa dari mereka bahkan tidak bisa membaca ayat pertama Surat Al-Fatihah, namun mereka mengklaim ingin mendirikan Negara Islam," kata Humas Direktorat Penindakan, Kolonel Sani Kukasheka Usman, dalam akun Facebooknya, seperti dilansir onislam.

Menganggap tindakan-tindakan ekstrimis kelompok tersebut sebagai ironi yang memalukan, pejabat militer senior itu mengungkapkan ketika militer Nigeria menyerbu basis dan kamp-kamp pelatihan mereka, tidak pernah ditemukan Alquran, Hadits atau literatur Islam lainnya.

"Apa yang mereka temukan adalah amunisi, chams, kondom dan semua jenis obat termasuk obat meningkatkan seks dalam kantong-kantong mereka di Sambisa Forest, Borno, Nigeria Utara Timur," kata Usman menjelaskan.

Postingan Usman di Facebook sudah dibagikan ratusan kali oleh para pengikutnya yang menegaskan jika kelompok teroris tersebut cuma menodai citra Islam.

"Kita semua tahu dengan jelas, mereka bukan Muslim karena Muslim yang saya tahu tidak pernah tega memenggal kepala sesama manusia mereka," salah satu komentar dari pengguna Facebook.

"Sangat menarik, kita harus mengusutnya sampai ke akar masalah serta sponsor mereka, pemodal," kata pengguna lain.

Boko Haram, sebuah istilah Hausa yang berarti pendidikan Barat adalah dosa, meniru Taliban Afghanistan. Selama lima tahun terakhir, Nigeria berjuang sengit melawan pemberontakan Boko Haram yang menimbulkan gejolak serta merenggut ribuan nyawa.

Kelompok militan tersebut menculik perempuan selama bertahun-tahun dan memiliki ratusan perempuan dalam tahanan mereka.

Amnesty International mencatat, awal tahun ini militan Boko Haram menewaskan sekitar 2.000 orang dan membakar rumah-rumah di kota Baga di timur laut Nigeria. Bulan lalu, Presiden Muhammadu Buhari menuduh Amerika Serikat membantu kelompok militan Boko Haram dengan menyokong senjata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement