Selasa 07 Jul 2015 06:43 WIB

Cak Nun Doakan UMM Jadi Mercusuar Seluruh Dunia

Budayawan Emha Ainun NadjibUniversitas Muhammadiyah Malang (UMM), Ahad (5/7) malam.
Budayawan Emha Ainun NadjibUniversitas Muhammadiyah Malang (UMM), Ahad (5/7) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Budayawan nasional Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun mengisi tausiah dalam kegiatan 'Sinau Nuzulul Quran' di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Ahad (5/7) malam. Pada kegiatan itu, Cak Nun ditemani band pengiringnya, Kyai Kanjeng. Selain menyanyikan lagu-lagu shalawat yang biasanya dilantunkan, Kiai Kanjeng tak lupa menyanyikan lagu Mars Muhammadiyah berjudul Sang Surya.

Usai menyinggung soal Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), ia menyinggung tentang 'Kampus Putih', julukan UMM. Cak Nun menilai, apa yang dilakukan UMM di bidang pendidikan ini adalah bagian dari pengamalan Alquran. “Kampus ini indahnya luar biasa, semoga UMM menjadi mercusuar seluruh dunia,” ujarnya.

Cak Nun juga secara spontan mengundang sejumlah akademisi di UMM untuk tampil di atas panggung, di antaranya Guru Besar Sosiologi Agama UMM Syamsul Arifin, Pembantu Rektor III UMM Dr Diah Karmiyati, Asisten Rektor Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Dr Nurhakim, dan Dosen Fakultas Agama Islam UMM Dr Pradana Boy.

Ketika ditanya Cak Nun tentang apa keuntungan adanya Alquran secara sosiologis, Syamsul Arifin menilai, kitab suci tersebut telah menjadi perekat sosial (societal glue) yang menyatukan berbagai kelompok yang berbeda. “Setiap kelompok bisa saja memiliki cara pandang keagamaan yang berbeda, tapi kita semua disatukan dengan adanya Alquran,” ujarnya.

Terkait diundangnya Cak Nun pada Syiar Ramadhan di UMM, ketua panitia Ihyaul Ulum mengatakan, saat ini masyarakat membutuhkan perspektif yang lebih cair. “Ini request langsung dari Pak Rektor (Muhadjir Effendy). Kita ingin meneguhkan konsep ummatan wasathan, yaitu titik tengah antara Muhammadiyah dan NU, sekaligus menunjukkan pada masyarakat bahwa kita selama ini selalu serasi,” ujar Ulum.

Bahkan, PR III UMM Diah Karmiyati mewakili Rektor Muhadjir mengatakan, setiap tahunnya 'Kampus Putih' rencananya akan terus mengundang Cak Nun pada bulan Ramadhan. Diah menilai, Cak Nun adalah adalah sosok yang bisa bicara apa saja. “Dia senantiasa menyuarakan kebenaran dan berbicara atas nama kemanusiaan.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement