Rabu 17 Jun 2015 05:58 WIB

Malaysia dan Pakistan Tetapkan Awal Ramadhan 18 Juni

Rep: c30/ Red: Agung Sasongko
Pemantauan hilal awal Ramadhan.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pemantauan hilal awal Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pakistan dan Malaysia menetapkan awal Ramadhan 1436 hijriah jatuh pada Kamis (18/6). Pengumuman itu disampaikan otoritas keagamaan masing-masing negara pada Selasa kemarin.

Berdasarkan laporan dari Insider Malaysia,  yang dilansir dari Onislam.net (17/6), penetapan awal Ramadhan dibuat oleh Yang di-Pertuan Agung setelah mendapat persetujuan dari Penguasa. Penetapan serupa juga dibuat oleh Departemen Meteorologi Pakistan (DMP). DMP menyimpulkan awal Ramadhan jatuh pada hari Kamis.

DMP Dr Ghulam, Rasul SAW mengatakan bahwa arena langit cerah, mungkin bulan baru akan terlihat besok. Durasi waktu visibilitas bulan akan 38 menit, sementara umurnya diperkirakan 24 jam 44 menit.

“Awal pertemuan untuk melihat bulan Ramadhan digelar pada hari Rabu,” kata Ketua Central Committee Ruet-i-Hilal Mufti Munib-ur Rehman memberikan pengumuman.

Hari pertama Ramadhan dan isu munculnya bulan selalu menjadi kontroversi setiap tahunnya. Negara-negara muslim, bahkan ulama sekalipun, tampaknya bertentangan atas permasalahan ini.

Sekelompok ulama melihat bahwa umat Islam di daerah dan negara-negara lain untuk mengikuti kalender lunar Ara Saudi. Namun kelompok ulama selanjutnya mengatakan, harus memastikan penapakan bulan baru di negara tertentu. Maka umat muslim ini harus mematuhi.

Perselisihan ini tentu saja membingungkan. Khususnya kalangan umat Islam di barat, yang mengamati puasa fajar ke senja, dan marayakan Idul Fitri yang menandakan puasa telah berakhir.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement