Selasa 05 May 2015 14:29 WIB

Muhammadiyah Umumkan Awal Ramadhan, Menag Tetap Berunding Lagi

Rep: C83/ Red: Indah Wulandari
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengikuti rapat kerja denga Komite III DPD RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (22/1).(Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengikuti rapat kerja denga Komite III DPD RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (22/1).(Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama menghormati keputusan PP Muhammadiyah yang telah mengumumkan lebih awal penetapan 1 Ramadhan dan 1 Syawal 1436 Hijriah.

"Iya, tentu kita hormati apa yang dilakukan oleh PP Muhammadiyah. Tapi, pemerintah pada saatnya tentu akan melakukan penetapan terkait kapan 1 Ramadhan dan 1 Syawal," ujar Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, Selasa (5/5).

Ia menjelaskan, pengumuman lebih awal yang dilakukan oleh PP Muhammadiyah diharapkan berdampak positif bagi semua masyarakat dan ormas lainnya.

Dampak positif  yang diharapkan, yakni adanya persamaan waktu masuk awal Ramadhan dan 1 Syawal antara pemerintah dan semua ormas Islam. "Ya mudah-mudahan sama," katanya.

Keputusan PP Muhammdiyah yang telah mengumumkan lebih awal penetapan tersebut, menurutnya, tidak berseberangan dengan semangat pemerintah yang tengah berencana melakukan penyatuan kalender hijriah untuk ketetapan tanggal-tanggal tersebut.

Yang membuat perbedaan dalam penetapan tersebut terkait mekanisme dan tata cara perhitungan. Untuk itu, pemerintah akan mengundang semua ormas keagamaan untuk menyatukan pandangan terkait hal tersebut.

Sebelumnya, PP Muhammdiyah telah mengumumkan secara resmi penetapan 1 Ramadhan 1436 Hijriah pada tanggal 18 Juni dan 1 Syawal pada tanggal 17 Juli 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement