Selasa 31 Mar 2015 13:53 WIB

Mengelola Masjid Seperti Zaman Rasulullah

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Indah Wulandari
Masjid Al Mughni   (foto : MgROL_34)
Masjid Al Mughni (foto : MgROL_34)

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Keterampilan mengelola manajemen masjid menjadi perhatian bagi Lembaga Pendidikan dan Pengamalan Agama Islam (LP2A) Kelurahan Jebres, Kota Solo, Jawa tengah.

Lembaga ini pun bekerjasama dengan takmir Masjid Nurul Huda Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo menyelenggarakan Workshop Manajemen Masjid.

“Tujuan penyelenggaraan workshop untuk membuka wacana dan membekali ketrampilan takmir dan remaja masjid dalam mengelola masjid, Taman Pendidikan Al Quran (TPA), serta kegiatan kemasjidan lain secara modern dan profesional, sejalan dengan Alquran dan Al Hadist,” jelas panitia penyelenggara Isa Anshori, Selasa (31/3).

Kegiatan ini diikuti 200 peserta dari takmir dan pengurus remaja masjid. Tidak hanya dari kelurahan Jebres, namun juga dihadiri takmir masjid di wilayah kecamatan Jebres dan sekitar.

Ketua LP2A Kelurahan Jebres Bangun Sugito menambahkan, sudah saatnya masjid dikembalikan pada fungsinya sebagaimana zaman Nabi Muhammad SAW dan sahabat.

''Masjid adalah pusat peradaban umat. Sayangnya, saat ini sebagian besar masjid hanya difungsikan untuk kegiatan ritual semata, yaitu sholat lima waktu dan sholat Jumat,'' tambahnya.

Tampil sebagai narasumber, Ustadz Nasrulloh Jumadi, penulis buku Lima Langkah Mudah Membentuk dan Mengoptimalkan Baitul Maal Masjid dan takmir masjid Jogokaryan, Yogyakarta Suharyanto.

''Dana di masjid yang bersumber dari infak, zakat dan shodaqah (ZIS) sangat besar. Sayangnya, dananya hanya disimpan di bank. Tidak dioptimalkan. Padahal, itu adalah dana umat, yang diamanatkan untuk dikelola bagi kemaslahatan,” kritik ustadz Nasrulloh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement