Rabu 28 Jan 2015 11:54 WIB

Komisi VIII akan Kaji Penerbangan Haji Satu Arah

Rep: c 83/ Red: Indah Wulandari
Petugas melambaikan tangan ke pesawat Garuda Indonesia yang mengangkut calon jamaah haji kloter pertama embarkasi Solo untuk diterbangkan ke Jeddah, Arab Saudi, di Bandara Adi Soemarmo, Solo, Senin (1/9)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Petugas melambaikan tangan ke pesawat Garuda Indonesia yang mengangkut calon jamaah haji kloter pertama embarkasi Solo untuk diterbangkan ke Jeddah, Arab Saudi, di Bandara Adi Soemarmo, Solo, Senin (1/9)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rencana Kementerian Agama yang akan menerapkan pola penerbangan satu arah untuk menghindari tumpang tindih saat proses kedatangan dan kepulangan mendapat dukungan.

“Saya kira ini bagus, rasional, dan masuk akal untuk memperbaiki pelayanan haji kita," ujar Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay saat ditemui usai mengadakan raker dengan kementerian agama, kesehatan dan perhubungan, Selasa (27/1).

Konsekuensi pola penerbangan ini membuat seluruh gelombang pertama jamaah haji akan mendarat di Madinah dan pada saat bertolak ke Tanah Air dari Jeddah. Sedangkan untuk keseluruhan gelombang kedua, akan mendarat di Jeddah dan bertolak ke Tanah Air dari Madinah.

Ia menjelaskan, DPR akan melihat terlebih dahulu bagaimana praktik pola penerbangan satu arah ini karena sistem ini merupakan sesuatu yang baru. Menurutnya, Komisi VIII belum bisa merinci berapa jumlah penghematan yang dilakukan dengan pola penerbangan satu arah ini.

Rencananya, pembahasan khusus Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dilakukan pekan depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement