Sabtu 29 Nov 2014 09:54 WIB

Lewat Tasawuf, Kiai Said Merevolusi Spiritual Bangsa Indonesia

 Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj (kiri), menyaksikan Ketua Seni dan Kebudayaan NU, Ahmad Dhani (kanan), mencium bendera NU usai memberikan pin ketua Seni dan Kebudayaan dalam tasyakuran Harlah PBNU ke 91 di Jakarta, Jumat (16/5).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj (kiri), menyaksikan Ketua Seni dan Kebudayaan NU, Ahmad Dhani (kanan), mencium bendera NU usai memberikan pin ketua Seni dan Kebudayaan dalam tasyakuran Harlah PBNU ke 91 di Jakarta, Jumat (16/5).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengemukakan revolusi spiritual bagi perubahan tatanan hidup bangsa Indonesia melalui pemikiran tasawuf.

“Jika dulu masyarakat melihat materi hanya sebagai pelengkap, saat ini tidak. Masyarakat di era globalisasi ini lebih materialistik karena materi dunia telah mempengaruhi pola berfikirnya,” urai Kiai Said yang menerima gelar profesor tasawuf dari UIN Sunan Ampel Surabaya, Sabtu (29/11).

Kiai yang menyelesaikan pendidikan S1 hingga S3 di Arab Saudi tersebut menjelaskan, tasawuf memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di era globalisasi saat ini.

Melalui pemikiran tasawuf sebagai revolusi spiritual ini, masih kata Kiai Said, diharapkan mampu mempengaruhi tatanan kehidupan masyarakat. 

“Sebelum semua ini kebablasan, saya ingin menawarkan pemikiran tasawuf sebagai revolusi spiritual,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement