Rabu 26 Nov 2014 22:26 WIB

Masjid dan Musholla di Indonesia Kurang Terurus

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Indah Wulandari
  Ribuan umat muslim menunaikan ibadah salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (31/10). (Antara/Widodo S. Jusuf)
Ribuan umat muslim menunaikan ibadah salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (31/10). (Antara/Widodo S. Jusuf)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengelolaan masjid dan musholla di Indonesia masih belum optimal.

"Ada beberapa kendala dalam pengelolaan masjid dan musholla sekarang ini di seluruh Indonesia. Dari sekitar 1 juta jumlahnya, hanya sekitar 850 yang baik,"ujar Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) HR Maulany, Rabu (26/11). 

Beberapa kendala yang dialami di antaranya, keterbatasan sumber daya manusia (SDM), kurangnya program pemberdayaan umat, database yang belum akurat, belum adanya panduan pengurus masjid dan belum adanya lembaga pendidikan dan pelatihan pemberdayaan masjid. 

Karena banyaknya kendala tersebut, jelas Maulany, DMI harus melakukan berbagai diklat dan pelatihan pada pengurus dan anggota masjid dan musholla. Serta harus mengelompokkan struktur organisasi pengurus agar dapat tersusun dengan baik dan terarah. 

"Dengan semua kendala tersebut, kami minta kerjasama dengan Kemenag dan penyetujuan dari DPR,"jelasnya.

Selanjutnya diadakan pendataan potensi masjid, mempersiapkan lembaga pendidikan dan pelatihan bagi pengurus masjid, memperbaiki database dan membuat panduan pengurus masjid dalam kaitannya untuk manajemen pemberdayaan masjid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement