Senin 05 Sep 2011 21:32 WIB

Pelayat Abah Anom Terus Mengalir ke Ponpes Suryalaya

Abah Anom
Foto: grooko.com
Abah Anom

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA-- Pondok Pesantren Suryalaya di Kecamatan Pageurageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, hingga Senin malam masih dipadati tamu melayat Abah Anom yang meninggal, Senin, sekitar pukul 11.30 WIB di Rumah Sakit TMC Kota Tasikmalaya.

Sejumlah pelayat yang datang dari berbagai daerah dalam dan luar kota itu terus berdatangan untuk shalat jenazah atau berdoa dan berzikir bersama yang memadati masjid dan sekitar komplek Pesantren Suryalaya.

Para pelayat hingga pukul 21.00 WIB terus berdatangan dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dari berbagai jenis kendaraan biasa sampai mewah.

Jenazah Abah Anom yang disimpan di Masjid Suryalaya itu hingga Senin malam belum dimakamkan karena masih banyaknya pelayat yang terus menerus berdatangan.  Rencananya Jenazah Abah Anom akan dimakamkan, Selasa (6/9) di komplek Pemakaman Suryalaya, sesuai kesepakatan dan musyawarah bersama dengan keluarga besar almarhum.

Ketika proses membawa jenazah Abah Anom yang ditanggul menggunakan keranda, sejumlah pelayat yang hadir terus berdesakan ingin menyentuh keranda. Hingga akhirnya petugas keamanan setempat berupaya menertibkan para pelayat agar tidak menghalangi langkah yang membawa keranda jenazah Abah Anom.

Saling berdesakannya pelayat tersebut terjadi hingga memasuki masjid bahkan pelayat yang berada diluar berupaya ingin masuk ke dalam masjid yang sudah dalam keadaan penuh oleh pelayat sebelumnya.

Untuk kenyamanan dan keamanan para pelayat didalam masjid mendoakan almarhum Abah Anom, sejumlah petugas keamanan pesantren, polisi dibantu aparat TNI menjaga pintu masuk Masjid.

Sementatara itu Abah Anom memiliki nama lengkap KH Shohibulwafa Tajul Arifin Ra meninggal dunia pada di usia 96 tahun, yang sebelumnya tidak terbaring sakit atau dirawat di rumah sakit. Almarhum Abah Anom sempat menerima tamu di kediamannya di Suryalaya, dan tiba-tiba mendadak merasakan sakit yang sebelumnya sempat memiliki riwayat kesehatan mengidap penyakit jantung.

"Abah Anom tidak sedang sakit, tidak sempat dirawat, tapi karena sakit tua aja ada jantung," jelas Kepala Bidang Humas Suryalaya H R Bobon Setiadji Bustom.

Abah Anom kemudian dibawa ke Rumah Sakit TMC Kota Tasikmalaya, namun setibanya di rumah sakit sudah dalam keadaan meninggal dunia. Jenazah kemudian dibawa kembali ke Suryalaya.

Sementara itu keberadaan Pondok Pesantren Suryalaya merupakan pesantren yang telah banyak mencetak manusia dan generasi muda yang baik terutama menyembuhkan para pecandu narkotika dengan cara pembinaan memberikan ilmu tentang keagamaan Islam seperti berzikir setiap waktu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement