Rabu 12 Sep 2012 17:56 WIB

Jamaah Tabligh, Berawal dari Dakwah Sederhana (1)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Jamaah Tabligh (ilustrasi).
Foto: 1evidence.com
Jamaah Tabligh (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam waktu kurang dari dua dekade, Jamaah Tabligh berhasil di kawasan Asia Selatan dan terus berkembang luas hingga ke wilayah Asia Barat Daya, Asia Tenggara, Afrika, Eropa, dan Amerika Utara.

Berawal dari sebuah gerakan dakwah nan sederhana yang dilakukan Syekh Maulana Muhammad Ilyas (1885-1944), Jamaah Tabligh telah menjadi sebuah gerakan transnasional dakwah Islam. Kini, gerakan dakwah Islamiyah itu telah memiliki pengikut di seantero dunia Muslim dan Barat.

Syekh Ilyas adalah seorang ulama sufi di Mewat, sebuah dataran tinggi Gangetic di India Utara. Wilayah itu didiami oleh suku Rajput yang dikenal sebagai bangsa Meo.

Gerakan dakwah yang dikenal dengan Jamaah Tabligh itu lahir sebagai bentuk keprihatinan terhadap kerusakan mental umat Islam di wilayah itu.

Saat itu, mental umat Islam dinilai Syekh Ilyas sudah begitu bobrok. Masjid-masjid  kosong, tak lagi disinggahi umat. Tak cuma itu, ibadah-ibadah wajib pun sudah ditinggalkan oleh sebagian besar umat Islam. Ketika itu, banyak orang yang mengaku Islam, tetapi sebenarnya mereka telah terjatuh ke lembah kemusyrikan.

Syekh Ilyas berpendapat, tak ada jalan untuk memperbaiki kondisi umat yang telah begitu parah, kecuali kembali kepada ajaran Rasulullah SAW. Ia lalu mulai berdakwah dan memimpin sebuah gerakan untuk menyeru umat agar kembali ke jalan Allah SWT lewat organisasi bernama Jamaah Tabligh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement