Kamis 31 May 2012 19:19 WIB

Inilah Tujuan Akhir Dakwah Islam di AS

Rep: agung sasongko/ Red: Taufik Rachman
Muslim Amerika Serikat sedang menunaikan shalat Jumat di Gedung Capitol Washington
Foto: Heri Ruslan/Republika
Muslim Amerika Serikat sedang menunaikan shalat Jumat di Gedung Capitol Washington

REPUBLIKA.CO.ID,CHICAGO -- Direktur Program Perdamaian Masyarakat Islam Amerika Utara (ISNA), Sabeel Ahmed, mengatakan, tujuan akhir dari dakwah Islam di Amerika Serikat (AS) adalah mendidik masyarakatnya tentang Islam.

"Saat ini, kami hanya mampu mendidik masyarakat AS sekitar 0.1 persen dari populasi AS, tentunya ke depan dapat mencapai 10 persen, atau bahkan 50 persen dari populasi AS," ungkap dia dalam sesi wawancara seperti dikutip news.medill.northwestern.edu, Kamis (31/5).

Menurut Ahmed, dengan pendidikan akan terbangun masyarakat yang damai. "Tidak ada tujuan dari Muslim untuk mengubah apapun. Dengan mendidik, kami mengharapkan tercipta semacam solusi untuk kekerasan dan masalah lain dalam masyarakat," ujarnya.

"Kami juga menginginkan adanya pembelaan terhadap kebebasan beragama dan membantu masyarakat AS untuk memahami masalah syariah. Ada begitu banyak kesalapahaman tentang syariah lantaran muncul karena rasa takut. Jadi, kampanye yang kami lakukan adalah mendidik untuk menghilangkan rasa takut itu sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang Islam dan muslim," paparnya.

Saat ditanya apakah Islam cocok dengan budaya Amerika, Ahmed mengatakan muslim dapat hidup berdampingan dengan  budaya, agama atau ras lainnya. Di masa lalu, hingga hari ini, muslim di seluruh dunia berdampingan dengan etnis, agama dan budaya lainnta.

"Jadi dari sejarah itu ada semacam contoh, bahwa saat ini lebih banyak ketakutan sehingga mencegah kita hidup damai. Saya tidak tahu seperti apa di masa depan, tetapi ketika setiap orang tahu tentang Islam, Insya Allah kita dapat hidup berdampingan baik Islam, Yahudi dan Kristen," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement