Rabu 19 Jan 2011 03:47 WIB

Masya Allah, Israel akan Bangun Tembok Ratapan di Kawasan Muslim

Tembok Ratapan Barat
Foto: The Morningside Post
Tembok Ratapan Barat

REPUBLIKA.CO.ID, AL QUDS--Ulah terbaru Israel memicu lagi kemarahan rakyat Palestina. Negara itu berencana membuka tempat Ibadah baru bagi Yahudi di jantung kota Jerusalem, tepatnya di bagian pemukiman Muslim di Kota Tua Al Quds.

Pejabat Kota baru-baru ini memerintahkan pemindahan struktur penopang yang digunakan sebagai pendukung lorong-lorong di bawah rumah-rumah penduduk Palestina. Pembersihan itu memungkinkan penganut Yahudi untuk beribadah di lokasi yang tepatnya berada kurang dari seratus meter di utara Tembok Ratapan Barat, salah satu situs Yudaisme paling sakral sekaligus ramai dikunjungi.

Waqf, yang memantau dan mengelola administrasi tempat-tempat suci Islam di Jerusalem Timur, menyatakan mengancam mengeluarkan respon keras jika Israel nekad memfungsikan tempat ibadah baru itu.

Palestina menganggap Jerusalem Timur atau Al Quds sebagai ibu kota negara masa depan mereka. Mereka memandang ulah tersebut adalah upaya dan klaim Israel yang sejak lama ingin mencaplok tempat-tempat suci itu dari Muslim Palestina.

Tempat ibadah baru itu memang sengaja diletakkan di area Muslim yang dikelilingi rumah-rumah Palestina. Jalan itu dulu kerap digunakan oleh Yahudi Ultra-Orthodoks, hingga menyebabkan ketegangan di Kota Tua.

Dengan rencana pembangunan tempat ibadah baru bagi Yahudi, penduduk Palestina pun kerap melaporkan adanya ancaman dan bahkan diminta meninggalkan rumah dan toko-toko mereka ketika para Yahudi datang untuk beribadah di lingkungan tersebut.

Padahal ada 17 keluarga yang tinggal dalam lingkup area tersebut. Salah satu warga Palestina, Khadir, mengatakan tempat ibadah Yahudi di lingkungan penduduk Palestina tidak bisa diterima.

Pada 1971, Israel pernah membangun terowongan bawah tanah pertama di bawah masjid Al Aqs hingga menyebabkan banyak bangunan milik warga Palestina hampir rubuh. Israel kemudian membangun struktur penopang untuk mencegah bangunan-bangunan itu ambruk, namun kini mereka memutuskan untuk menghilangkan.

Israel memang belum menyatakan tembok di ruang terbuka kecil di sisi barat itu sebagai tempat suci. Namun, terlepas dari keberatan penduduk Palestina, organisasi Yahudi ultrakanan, Ateret Cohanim, telah menuntut agar area itu dibersihkan dan penopang dihilangkan demi menyediakan ruang untuk beribadah.

Langkah itu tentu sangat sulit. Mengingat Israel terus menggerogoti tanah Palestina, rakyat Palestina pun menyatakan akan terus memperjuangkan kawasan yang tersisa sekaligus situs Islam paling suci ketiga, Masjid Al Aqsa. Bersamaan dengan itu militer Israel melaporkan lewat radio bahwa konstruksi sekitar 1.400 hunian di dekat kawasan Gilo, pinggiran bagian selatan Yerusalem Timur hendak disahkan.

sumber : Press TV
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement