Kamis 23 Nov 2017 05:22 WIB

Jubbah Harta Karun Timur Tengah

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Situs Neolitik Jubbah, Arab Saudi.
Foto: http://saudi-archaeology.com
Situs Neolitik Jubbah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Jubbah pernah dikunjungi penjelajah dan orientalis, Georg August, pada 1845 Masehi. Dalam catatannya, ia menggambarkan Jubbah se bagai daerah luas yang banyak terdapat ru mah dari bata-bata lumpur yang dikeringkan. Tiap rumah memiliki kebun kecil dan sumur sendiri, sedangkan unta-unta bisa ditambatkan di sana.

Jubbah memiliki 170 rumah yang semuanya dihuni orang-orang dari suku Shammar klan al-Ramal. Pada umumnya, perawakan mereka kurus dengan gaya hidup seperti orang Arab Ba dui meski mereka bermukim di rumah per manen.

Kota ini sering dikunjungi orang-orang Arab Badui, terutama pada musim panen kurma. Mes kipun, kurma di Jubbah tak sebagus kurma yang tumbuh di al-Jawf dan Tayma.

Seorang penjelajah Inggris, Lady Anne Blunt pada 1879 M melintasi padang pasir Nafud di utara Arab Saudi dalam perjalanan menuju Kota Ha'il. Putri dari Lord Byron ini sempat berhenti di sebuah oase di Jubbah. Dalam perjalanan bersama suaminya, Wilfrid, Lady Anne tertarik de ngan perdagangan kuda di sana. Sementara Wilfrid mencari contoh pahatan kuno pada bebatuan di sana.

Lady Anne dan Wilfrid merupakan orang Barat pertama yang menyaksikan karya seni di bebatuan Jubbah. Dalam catatan perjalan an nya, Lady Anne memuji Jubbah sebagai salah sa tu tempat tercantik. "Bagiku, Jubbah juga me rupakan salah satu tempat yang paling mem buat penasaran di Bumi," katanya.

Arkeolog Juris Zarins yang bekerja di area Jubbah selama 20 tahun menyatakan, dari segi konsentrasi seni pahatan atau lukisan kuno di muka batu, Jubbah adalah situs nomor satu atau nomor dua terpenting di seluruh kawasan Timur Tengah. Situs yang mampu menandingi Jubbah, menurut Zarins, hanya ada di Afrika Utara.

Kembali ke periode gerabah neolitik pada 7.000-9.000 tahun lalu, aspek lingkungan dan geologi menunjukkan kegiatan manusia saat itu bertahan hingga periode pertengahan pa leolitik. "Jubbah merupakan harta karun untuk menjawab banyak hal tentang Timur Tengah," kata Zarins.

Situs Gua Qattar dan Ghouwtah terletak ti dak jauh dari jalan utama Jubbah menuju ti mur. Gua Qattar berisi gambar-gambar berang kai tentang cara berburu di zaman neolotik. Sementara Ghowtah punya dua rangkaian gam bar dan keduanya dibuat pada era yang lebih muda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement