Kamis 23 Nov 2017 05:15 WIB

Menelusuri Jubbah Situs Neolitik di Saudi

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Situs Neolitik Jubbah, Arab Saudi.
Foto: http://saudi-archaeology.com
Situs Neolitik Jubbah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jubbah merupakan sebuah kota di kawasan Ha'il, Arab Saudi. Tepat nya 90 kilometer di barat laut Kota Ha'il. Jubbah terletak di jalan uta ma karavan yang menghubungkan Najd dengan Mediterania Timur. Walaupun sepenuhnya dikelilingi hamparan padang pasir Nafud yang luas, Jubbah kaya dengan hasil pertanian dan air bersih. Populasi Jubbah berjumlah sekitar 20 ribu orang.

Lokasi tempat Jubbah berada saat ini da hulunya adalah sebuah danau kuno berukuran 20 kilometer kali empat kilometer yang akhir nya mengering dan terisi pasir dari area utara, timur, dan selatan. Bagian danau tua berada di bawah Jabal Umm Sanman di sisi barat. Bukit itu menahan pasir bawaan angin dari barat dan membuat area itu sedikit lebih lembap. Permukiman manusia di era pertengahan paleolitik ditemukan di sekitar bekas danau tua. Artefak-artefak batu yang ditemukan di situs tersebut memicu perdebatan tentang kapan dan bagaimana migrasi manusia di sana terjadi terutama di era akhir pleistosen.

Di Jabal Umm Sanman yang kini telah ma suk dalam daftar situs warisan dunia UNESCO ditemukan aneka pahatan dan lukisan serupa manusia yang memakai aksesori di kepala. Ada pula lukisan hewan-hewan seperti burung, mo nyet, gazel (sejenis antelop kecil), dan dua hewan yang menarik dokar.

Ada dua tempat yang diketahui menjadi situs peninggalan era neolotikum di Arab Saudi, yakni Jubbah dan Shuwaymis. Di antara kedua nya, Jubbah merupakan yang paling terkenal. Dengan kemajuan teknologi hidrologi, Jubbah kini menjadi kota maju, meski berada di tengah padang pasir Nafud.

Peninggalan neolotik di Jubbah, seperti hal nya di Shuwaymis, berupa pahatan di permu kaan batu tebing. Pahatan di batu ini dibuat amat baik dan dipastikan butuh waktu lama untuk merampungkannya.

Petroglif (gambar yang dibuat dengan cara mengukir atau memahat di permukaan batu — red) di Jubbah amat bervariasi, mulai dari gam bar sosok laki-laki dan perempuan, kegiatan manusia, gaya rambut, hingga pakaian. Petroglif di sana juga menyiratkan sudah dikenalnya strata sosial melalui gambar manusia yang memakai ornamen-ornamen unik.

Pahatan gambar berburu diprediksi dibuat selama fase basah holosen, yakni sekitar 5.500 tahun lalu. Gambar-gambar tentang cara ber buru tampak berupa manusia yang membawa panah, tombak, dan tongkat. Ada pula gambar manusia yang membawa anjing pemburu dan gambar kegiatan selingan selama perburuan berlangsung.

Tampilan itu menunjukkan pula cita rasa seni, sebagian besar gambar merupakan hasil lu kisan dibandingkan pahatan. Hal serupa ba nyak ditemui di Afrika Utara, termasuk di Alja zair, Libya, dan Mesir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement