Senin 25 Sep 2017 17:00 WIB

Menangkan Perang Salib, Shajar al Duur Tangkap Raja Louis IX

Perang salib (ilustrasi)
Foto: wordpress
Perang salib (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kecerdasan yang dimiliki oleh Shajar membuat suaminya semakin kagum kepadanya. Sehingga As-Salih menaruh kepercayaan cukup tinggi kepada Shajar.

Ia juga sosok perempuan yang menyayangi suaminya. Saat As-Salih ditangkap dan dipenjara di al-Karak di Yordania setelah Raja Louis IX Prancis menyerang Mesir, Shajar turut menemaninya. Di penjara, Shajar ju ga ditemani oleh budak yang setia kepadanya.

Kendati demikian, Shajar tetap mengatur taktik dan menghimpun kekuatan dari dalam penjara agar bisa melawan Raja Louis IX. Shajar juga cukup memahami tin dakan apa yang harus dilakukannya.

Selama di penjara, Shajar juga belajar tentang peperangan. As-Salih kemudian me ninggal dunia pada 22 November 1249 dalam perjalanan ke Istananya setelah bebas dari penjara. Hingga akhir hayatnya, As- Salih telah memerintah Mesir selama 10 tahun. Meski dirundung musibah, Shajar tetap tegar menghadapinya.

Dalam keadaan genting karena ancaman Raja Louis IX, Shajar memutuskan untuk tidak memberikan kabar kepada banyak orang terkait kematian suaminya. Ia hanya memberi tahu kepada Komandan Tentara Mesir Emir Fakhr ad-Din Yussuf Ben Syekh dan Kepala Kasim Istana, Ta washi Jamal ad-Din Muhsin.

Keputusan agar menyembunyikan kabar kematian sua minya agar semangat umat Muslim saat tidak mengendor. Saat itu juga, Shajar mengambil alih negara dan mengatur permasalahan-permasalahan yang dihadapi.

Usai kematian as-Salih, tampuk kepemimpinan kemudian secara resmi digantikan oleh putranya al-Muazzam Turan syah. Namun, Turansyah juga tewas di tangan Baibers dan pasukan Mamluk. Dia bah kan dibunuh secara kejam.

Hatinya di potong dan dibawa ke Raja Louis IX. Kematian anaknya membuat Shajar didaulat sebagai ratu. Kepergian suami dan anak nya tersebut membuat Shajar bertekad un tuk menaklukkan Raja Louis IX. Ia memimpin Mesir sangat baik dan disegani.

Ia lihai dalam taktik dan strategi po litik. Itu sebabnya, ia mampu meraih kemenangan atas Raja Louis IX. Pasukannya berhasil memenangkan perang salib juga menangkap Raja Louis IX. Shajar mempunyai peranan besar dalam mempertahankan Mesir Utara.

Atas peranannya yang besar, nama Shajar kemudian dicetak dalam koin mata uang. Ia juga mendapatkan gelar "Malikat al-Muslimin" (Ratu Mus limin). Kendati demikian, posisi Shajar sebagai pemimpin waktu itu masih banyak yang menentang hanya karena dirinya perempuan.

Masyarakat waktu itu menilai tidak pantas seorang perempuan memimpin negara. Sehingga banyak yang berusaha untuk menggulingkannya dari tampuk kekuasaan. Tekanan kuat yang dihadapinya membuat ia menikah dengann panglima besar Izz al Din Aybak, Sultan Pertama Kerajaan Mamluk. Pernikahan tersebut dilakukan Shajar agar tetap bisa mengatur strategi untuk negara. Meskipun takhta di pegang oleh suaminya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement