Kamis 02 Dec 2010 23:52 WIB

Soal Islam, Jerman Lebih Negatif Ketimbang, Prancis, Belanda & Denmark

ilustrasi
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN--Pandangan masyarakat Jerman dan kepercayaan yang dianutnya terhadap Islam atau kaum muslim begitu sangat negatif, jika dibandingkan dengan beberapa negara tetangga di Eropa lainnya. Demikian merujuk sebuah survey yang dipublikasikan Rabu (1/12) kemarin.

"Jika dibandingkan dengan Prancis, Belanda dan Denmark, Jerman lebih kaku dalam memahami toleransi agama, termasuk agama yang berlainan dari negaranya," ujar Sosilog Detlef Pollack kepada Koran mingguan Zeit. Pollack juga memimpin penelitian tersebut yang disponsori Universitas Mienster.

Ia menambahkan, kebanyakan dari masyarakat Jerman sama sekali tidak setuju terhadap pernyataan Presiden Jerman Christian Wulff yang mengatakan bahwa 'Islam milik Jerman'. Hanya lebih dari 5 persen responden (masyarakat Jerman) yang berpikir bahwa Islam merupakan agama yang toleran.

Hal itu berbeda jauh jika dibandingkan responden di Denmark, Prancis dan Belanda, yang memikirkan bahwa Islam adalah agama yang toleran, yakni sebanyak 20 persen.

Sementara 50 persen masyarakat Denmark dan dua pertiga masyarakat Prancis dan Belanda mengapresiasi pembangunan masjid di wilayah sekitarnya atau di negaranya masing-masing. Sedangkan lebih dari 30 persen masyarakat Jerman akan melakukan hal yang sama.

Di Denmark, Prancis dan Belanda, mayoritas masyarakat setempat memandang muslim sebagai sesuatu yang positif. Di Jerman, hanya 34 persen dari para responden di wilayah barat memandang Islam sebagia agama yang positif. Bahkan di wilayah timur Jerman, yang merupakan bekas komunis, sebanyak 26 persen memandang Islam agama yang positif.

Survey dilakukan terhadap 1000 orang yang terdapat di empat negara tersebut, yakni Jerman, Prancis, Denmark dan Belanda.

sumber : www.monstersandcritics.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement