Kamis 07 Oct 2010 21:47 WIB

Angela Merkel Ajak Muslim Jerman Jauhi Hukum Syariah

Angela Merkel
Angela Merkel

REPUBLIKA.CO.ID, JERMAN--Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan kepada muslim (Jerman) untuk mentaati undang-undang dan bukan hukum syariah. Hal itu dikatakan dia merujuk kepada para muslim yang ingin mengadu nasib di Jerman, ditengah integrasi populasi muslim di Jerman sebanyak 4 juta orang.

Disaat kehebohan yang disampaikan pihak Bank Central Jerman yang mengatakan bahwa kaum muslim di Jerman gagal mengintegrasikan dirinya secara nasional, pemimpin moderat, yang juga merupakan Presiden Kristen Wulf juga menghimbau kepada rakyat Jerman untuk menerima bahwa Islam juga merupakan milik Jerman.

Perdebatan muncul kembali setelah dilatarbelakangi oleh pernyataan pemerintahan Amerika Serikat dan Inggris yang akan mengintai secara langsung atas kegiatan yang diduga teroris oleh militan muslim yang menetap di Jerman, yang belakangan seperti membuat ketakutan bagi rakyat di Berlin.

Merkel berhadap-hadapan ketika berdiskusi dengan Uni Demokrasi Kristen (Christian Democratic Union/ CDU) seputar kenapa ia begitu konservatif, dan pemimpin sayap kanan baru-baru ini mengatakan terlihat secara langsung sama dengan apa yang dipikirkan Wulff yang melangkah jauh untuk memberikan apresiasi terhadap kaum imigran muslim di Jerman.

Tetapi media-media di Jerman memberikan perhatian lebih terhadap komentar dari Wulff. Merkel, yang merupakan anak dari pastor Kristen di Jerman yang membawanya ke Jerman Timur, dan memimpin Partai Katolik yang berpengaruh, mengatakan bahwa Ulff menekankan bahwa Jerman 'akarnya adalah Kristen dan Yahudi'.

Kristen Demokratik Jerman sering membagi pujian baik itu kepada Yahudi dan Kristen yang memiliki akar nilai yang sama dalam sejarah awal kristen. Karena hal itu amat sensitif dimana pembasmian Nazi yang membunuh hampir 6 juta Yahudi termasuk dalam Perang Dunia II.

"Sekarang dengan jelas bahwa di Jerman juga ada kaum Muslim. Tetapi yang terpenting adalah untuk memberikan perhatian kepada Islam bahwa nilai yang diajarkan Islam terwakili di dalam UU Jerman," ujar Merkel. "Apa yang berlaku disini (Jerman) adalah UU, dan bukan hukum Syariah," tambahnya.

Merkel juga mengatakan bahwa Jerman saat ini membutuhkan seorang imam (pemimpin) dengan pendidikan di Jerman dan yang memiliki akar sosialnya. Merkel menyimpulkan, "budaya kita berdasarkan nilai Kristen dan Yahudi dan telah ada selama ratusan tahun yang lalu bukan berarti ribuan."

sumber : Irishtime.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement